Deli Serdang, Tubinnews.com | Kepala Sekolah SMP Negeri 1 STM Hilir Suratman buka suara terkait siswa meninggal dunia di hukum guru hingga viral.
Kepada awak media Suratman mengakui adanya perlakuan guru agama kepada siswa untuk pemberian hukuman Sqouat Jam sebanyak 100 kali hingga menyebabkan siswa meninggal dunia.
“Hukuman itu sebenarnya tidak dibenarkan lagi, Bahkan pihak sekolah untuk melebel siswa saja itu sudah tidak dibenarkan dan itu kami sudah kecolongan, “Ucap Suratman Kepala sekolah.
Bahkan menurutnya setiap rapat dirinya selalu menyampaikan untuk tidak memberikan hukuman berupa fisik.
“Kita setiap rapat selalu menyampaikan kepada guru guru agar tidak memberi hukuman berupa fisik, Jadi kedepannya kita akan mengevaluasi semua untuk tidak terjadi lagi hal serupa,” Tambah Suratman.
“Kami dari pihak sekolah dan guru guru mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban semoga amalnya diterima tuhan, Jadi kami dari pihak sekolah sedah memberhentikan guru tersebut karena memang sudah menyalahi aturan dalam pendidikan.”Imbuh Suratman.
Diberitakan, Rindu Syahputra Sinaga (14) SMPN I STM Hilir diduga meninggal dunia akibat dipaksa oleh guru squat jump (gerakan yang diawali dengan sikap berdiri, lalu menurunkan pinggul seperti jongkok, kemudian berdiri kembali).
Kejadian bermula Kamis (19/9/2024), Siswa yang dibangku SMP kelas IX, anak sulung dari 3 bersaudara, merupakan anak dari Lamhot Sinaga dan istrinya Derma Br Padang tersebut dipaksa melakukan squat jump sebanyak 100 kali oleh oknum guru honor bidang study agama Kristen karena tidak mengerjakan tugas sekolah.
“Rindu pun melaksanakan perintah tersebut. Sepulang sekolah Rindu mengeluh tidak enak badan karena dipaksa melakukan squat jump,” Ucap Derma Br Padang
Oleh ibunya, Rindu dibawa berobat ke Klinik Mayen di Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir.
Pun begitu, selama beberapa hari kesehatan Rindu tidak kunjung membaik. Korban tetap mengeluh sakit di sekujur tubuhnya. Badannya demam tinggi serta lemas tidak bertenaga.
Kondisi Rindu Syahputra semakin memburuk. Kemudian, Kamis (26/9/24) sekira pukul 01.00 wib dini hari, pihak keluarga melarikannya ke RSU Sembiring Delitua.
Beberapa jam mendapat perawatan intensif dari petugas medis rumah sakit swasta tersebut, Rindu Syahputra Sinaga dinyatakan meninggal dunia.
Terpisah, Kasek SMP Negeri I STM Hilir, Suratman tidak merespon. Pesan singkat tidak dibalas dan telepon tidak diangkat.
Menurut keterangan orang tua Derma Br Padang meski sudah mendatangi Polsek Talun Kenas keluarga bukannya mendapatkan bukti terima laporan malah diduga diintimidasi oleh oknum Polsek untuk menandatangani surat.
Keluarga korban berharap adanya keadilan dari pihak kepolisian khususnya Polda Sumatra Utara.
Penulis : Junaedi