Banda Aceh, Tubinnews – Aceh memiliki bentang alam yang sangat mendukung diselenggarakannya seluruh Cabang Olahraga (Cabor). Oleh karena itu, Aceh sangat siap menjadi Tuan Rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh Sumut tahun 2024.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, selaku Ketua Umum PB PON Aceh-Sumut Wilayah Aceh, dalam sambutannya pada Chief De Mission Meeting pertama menjelang pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024, di Aceh Ballroom Hermes Palace Hotel, Sabtu (16/12/2023) malam.
“Kecuali olahraga es, Aceh memiliki bentang alam yang sangat mendukung untuk menggelar seluruh cabang olahraga. Kita memiliki sungai berarus deras untuk arung jeram, lahan perbukitan untuk paralayang dan lain sebagainya. Dengan sedikit penataan dan pembenahan, maka Aceh akan siap menjadi tuan rumah pada PON XXI tahun 2024 mendatang,” ujar Gubernur.
Sementara itu, terkait target penyelesaian sejumlah venue yang saat ini sudah mulai dilakukan pengerjaan, Achmad Marzuki menjelaskan, sesuai komitmen Kementerian PUPR pada penandatanganan pembangunan dan renovasi venue beberapa waktu lalu, seluruh venue akan diselesaikan 30 hari sebelum PON XXI dibuka.
“Kemarin (Jum’at, 15/12) saya menyaksikan langsung penandatanganan pembangunan 12 venue. Dalam beberapa waktu ke depan akan dilanjutkan dengan penandatanganan pengerjaan venue lainnya, seluruhnya ada 33 venue. Kementerian PUPR berkomitmen menyelesaikannya pada H -30,” kata Achmad Marzuki.
“Karena sebelum digunakan pada event PON, seluruh venue itu tentu harus diuji coba dan dilakukan pengecekan-pengecekan dari tim KONI Pusat terkait kesesuaiannya dengan standar. Oleh karena itu, dukungan dari seluruh masyarakat tentu sangat dibutuhkan agar seluruh venue yang kelak akan ditinggalkan untuk Aceh, berkualitas baik, sehingga mampu mendukung upaya Pemerintah melahirkan talenta-talenta berbakat dan berprestasi,” sambung Achmad Marzuki.
Sebagaimana diketahui, PON XXI 2024 akan berlangsung di Aceh dan Sumut yang mempertandingkan 65 cabang olahraga, di mana 33 cabang di antaranya berlangsung di Aceh. Total ada 42 disiplin cabang olahraga digelar di Aceh yang lokasi pertandingannya tersebar di 10 Kabupaten/Kota.
Di Kota Banda Aceh akan dipertandingkan 18 cabang olahraga, di Kabupaten Aceh Besar sebanyak 6 cabang olahraga, di Kota Sabang 3 cabang olahraga, di Kabupaten Pidie 3 cabang olahraga, di Aceh Utara 2 cabang, di Aceh Timur 2 cabang, di Bener Meriah 1 cabang, di Aceh Tengah 2 cabang, di Aceh Barat 2 cabang dan di Aceh Tenggara sebanyak 1 cabang olahraga.
Achmad Marzuki menjelaskan, pertemuan ini sangat penting, terutama untuk menyampaikan kemajuan yang telah dipersiapkan Aceh sebelum tampil sebagai salah satu tuan rumah pada penyelenggara PON yang tinggal sekitar delapan bulan lagi.
“Mudah-mudahan progres yang telah dicapai dapat meyakinkan kita semua bahwa Aceh sangat siap menyambut kedatangan saudara-saudara se-Nusantara yang akan bertanding pada PON XXI di tahun 2024 mendatang,” imbuh Gubernur.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Penjabat Gubernur Aceh, yang telah menjalankan berbagai rangkaian persiapan pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024.
“Apresiasi kami kepada Penjabat Gubernur Aceh selaku Ketua Umum PB PON XXI Aceh-Sumut Wilayah Aceh, yang telah melaksanakan seluruh persiapan penyelenggaraan PON XXI dengan sebaik-baiknya, termasuk kegiatan Chef de Mission Meeting malam ini,” ujar Marciano.
Ketum KONI Pusat itu menambahkan, hingga saat ini PON tetap akan dilaksanakan sesuai jadwal awal, yaitu pada bulan September 2024, meski di tahun tersebut banyak agenda besar yang juga akan digelar berdekatan dengan PON XXI.
“Memang di 2024 akan banyak agenda besar lainnya seperti Pilpres dan Pilkada. Tapi Insya Allah, PON dapat berjalan karena dukungan dari pemerintah yang begitu kuat, dukungan dari Pemerintah Daerah, dukungan dari TNI, POLRI dan tentu saja dukungan dari masyarakat Aceh bagi suksesnya PON dan segala persiapannya,” kata Marciano.
Marciano mengungkapkan, dalam satu negara besar seperti Indonesia tidak boleh ada satu agenda yang menghambat agenda lainnya, semua harus berjalan. “Semua kegiatan-kegiatan nasional tetap harus berjalan, ya tetapi kita semua mempersiapkan sesuai dengan agenda yang telah ditentukan dan Insya Allah semua berjalan tepat waktu.