Muallem-Dek Fadh Resmi Dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2025-2030

|

DITAYANG:

Banda Aceh, Tubinnews.com – H. Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, bersama Fadhlullah, SE., resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030. Pelantikan ini berlangsung dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh pada Rabu, 12 Februari 2025. Acara sakral tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari dalam dan luar negeri, termasuk tokoh perdamaian Aceh.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, bertindak sebagai pelantik mewakili Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Dalam pidatonya, Tito menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya pelantikan ini dengan lancar.

“Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT, pada hari ini, Rabu 12 Februari 2025, saya Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia, dengan resmi melantik Saudara Muzakir Manaf sebagai Gubernur Aceh dan Saudara Fadhlullah sebagai Wakil Gubernur Aceh,” ungkapnya.

BACA JUGA  Konwil PII Aceh ke XXXI, Mohd Rendi Nahkodai PII Aceh

Mendagri juga menjelaskan bahwa pelantikan kepala daerah sejatinya dilaksanakan serentak di Istana Negara Jakarta pada 20 Februari 2025. Namun, mengacu pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh, gubernur dan wakil gubernur Aceh harus dilantik dalam sidang paripurna DPR Aceh. Atas permintaan DPR Aceh dan Muzakir Manaf, pelantikan dipercepat agar gubernur dapat melantik bupati/wali kota di hadapan sidang DPRK masing-masing sebelum menghadiri pelantikan serentak di Jakarta.

Tito juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo yang memberikan selamat kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih.

“Presiden sangat ingin hadir dalam pelantikan ini, tetapi pada hari yang sama, beliau menerima kunjungan kehormatan dari Presiden Turki,” ujar Tito.

Pelantikan ini menjadi momen penting bagi rakyat Aceh. Tokoh perdamaian Aceh, Wali Nanggroe Aceh Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, turut memberikan pengukuhan adat kepada Mualem dan Fadhlullah. Dalam sambutannya, Wali Nanggroe menekankan pentingnya memajukan peradaban Aceh dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA  Pemprov Sumut Serahkan Hibah Mobil Dinas untuk Polda Sumut

“Kami berharap saudara dapat memperkuat perdamaian yang telah dibangun selama ini,” tuturnya.

Dalam pidato perdananya sebagai gubernur, Mualem menegaskan komitmennya untuk membawa Aceh keluar dari stigma provinsi termiskin.

“Saya tidak ingin lagi mendengar sebutan Aceh sebagai provinsi termiskin. Kita harus bersama-sama bergerak menjadikan Aceh lebih maju dan sejahtera,” katanya dengan penuh semangat.

Mualem juga menyoroti pentingnya kerja sama antara eksekutif, legislatif, dan masyarakat dalam membangun Aceh. Ia berjanji menjaga hubungan harmonis dengan DPR Aceh guna memastikan pembangunan yang efektif. Ketua DPR Aceh, Zulfadli, mengingatkan pentingnya sinergi antara lembaga eksekutif dan legislatif untuk mencapai pemerintahan yang efektif dan berorientasi pada kepentingan rakyat.

BACA JUGA  Fatwa MPU Aceh: Pemerintah Wajib Sediakan Sarana dan Prasarana Publik

Sementara itu, Penjabat Gubernur Aceh sebelumnya, Safrizal ZA, mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan menjalankan tugasnya meski dalam waktu singkat.

“Kami berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 2 persen dalam enam bulan terakhir, dan saya berharap pemerintahan yang baru dapat melanjutkan perjuangan ini,” ujarnya.

Pelantikan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh nasional dan internasional, termasuk Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, Duta Besar Finlandia, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), serta tokoh-tokoh perdamaian seperti Jusuf Kalla dan Hamid Awaluddin. Kehadiran mereka menandakan dukungan besar terhadap kepemimpinan baru di Aceh.

Dengan pelantikan ini, Aceh memasuki babak baru dalam pembangunan daerah. Harapan besar disematkan kepada kepemimpinan Mualem dan Fadhlullah untuk membawa Aceh ke arah yang lebih baik dalam lima tahun mendatang.

 

Terbaru

popular