Seram! Polda Sumut Dinilai Lambat, Selambo Diserang Sebanyak 5 Kali Hingga Menewaskan 2 Orang Tapi Belum Tangkap Aktor Intelektualnya

|

DITAYANG:

MEDAN,TUBINNEWS.COM | Hingga kini masyarakat di selambo Desa Amplas mengalami trauma mendalam akibat adanya serangan oleh Genk motor hingga 5 kali sampai menewaskan 2 orang menilai Polda Sumut Lambat minta tangkap aktor intelektual, Rabu (30/10/2024).

Adapun kedatangan kita ke Polda Sumut ini adalah untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, khususnya daerah Selambo di mana pada tanggal 22 subuh terjadi penyerangan warga masyarakat Selambo. Dan ada 8 orang terkena tembakan.

“Ini bukan lagi pertama kali penyerangan, kami kalau bisa hitung ini adalah penyerangan yang lima kali terus berulang ulang,” Ucap L Sihombing

Jadi kami masyarakat Selambo hadir di sini sesuai dengan rilis berita yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian, geng motor ini adalah suruhan yang dibayar Rp 15 ribu sebagai panjar.

“Dengan Intelejensi pihak kepolisian Polda Sumut dan polres, tentu sudah tahu siapa dalangnya, siapa otaknya, kan mustahil kalau pihak kepolisian tidak tahu siapa di balik ini,”Keluh L Sihombing menilai lambannya kinerja Polda Sumut.

BACA JUGA  Pj Gubernur Aceh Tunjuk M Gade Jadi Plh Karo Adpim Setda Aceh

“Karena dirilis juga, bahwa suruhan dari pengembang. Polisi kan bisa mengusut tuntas, siapa pengembang ini, siapa di balik ini. Karena rentetan yang terjadi sebelum sebelumnya, sampai tanggal 22 subuh,” Tambahnya

Masyarakat Selambo yang hadir di sini sekitar kurang lebih 2 ribu menuntut siapa sebenarnya aktor dan dalangnya, agar aktor intelektual di balik penyerangan ini secepatnya ditangkap.

Apabila, pihak kepolisian tidak mampu menangkap, masyarakat Selambo akan melakukan aksi lagi ke Polda Sumut, melakukan pemblokiran jalan dan akan menginap di halaman Polda Sumut karena masyarakat Selambo sampai pada hari ini trauma kepanjangan, dan mereka takut setiap keluar.

Oleh karena itu, masyarakat ingin menginap halaman Polda ini agar masyarakat ini merasa nyaman, karena di halaman Polda sendiri pun mereka tidak nyaman, karena terpaksa juga harus nyari keamanan di dalam.

Kami masyarakat melihat ini adalah pengondisian lapangan karena pada saat kejadian warga menelpon pihak kepolisian tapi tidak ada hadir, tetapi setelah aksi geng motor sekitar 30 menit, batu polisi datang berbondong-bondong, ada Brimob, Sabhara

BACA JUGA  Polda Aceh Raih Penghargaan Ar-Raniry Award

Kami menduga ini adalah pengondisian, kenapa setelah selesai aksi geng motor yang dilakukan mereka sekitar 30-45 menit, polisi tidak hadir, tetapi setelah selesai, polisi hadir.

Sebenarnya pada saat itu kita tidak tahu 11 atau tidak, tetapi yang pasti kita menyerahkannya tiga orang.

Kita tetap berterima kasih atas kinerja pihak kepolisian, yang ditangkap itu adalah orang paling rendah yang disuruh.

Jadi kita masyarakat, agar ini tidak terulang kembali, menangkap siapa dalangnya, harapan kita bukan hanya itu yang Ditangkap, kalau otaknya ditangkap tentu kan tidak ada lagi menyuruh, yang ditangkap kita hanyalah suruhan.

Kejadian tanggal 22 subuh 2 orang meninggal dunia. 11 orang luka-luka, masuk rumah sakit ada yang kena tembak dan ada yang ususnya dipotong. Dan banyak juga luka luka ringan yang tidak dibawa ke rumah sakit.

BACA JUGA  IPIM Provinsi Aceh luncurkan Nomor Call Center untuk Masyarakat

Tapi yang diekspos adalah yang masuk rs mitra sejati dan yang meninggal dunia.

Penyerangan Sebelumnya ada korban juga. Ada yang pecah kepalanya. Ada puluhan sepeda motor yang diambil juga.

Waktu penyerangan kemarin, kami ada mendengar teriakan “kita jackpot, kita mandi sabu!”

Jadi harapan kami ke polda sesuai dengan rilis beritanya mereka itu suruhan. Kan seakan-akan sudah mendukung untuk melakukan aksi seperti itu. Mereka (geng motor) juga bilang bakal mandi sabu (karena berhasil menyerang kami). Ini kan miris sebenarnya.

 

Rohanna menambahkan sebelum kejadian saya menelepon kanit intel Polrestabes medan, bapak sembiring, saya telfon beliau. Diangkat tapi iya iya aja tapi gak datang.

“Kenapa jam 6 datangnya? Padahal saya telfon jam 2 loh. Di situ kita tanya ada apa di balik ini? Waktu penyerangan keempat kalinya kami dijarah. Duit hilang, sepeda motor, dibakari posko, itu mobil polisi dulu yang lewat baru berikutnya geng motor.” Tutupnya (Red)

spot_img
spot_img
spot_img