Aceh Besar – Sejumlah masyarakat Aceh Besar yang menamakan diri Adun Mukhlis untuk Aceh Rayeuk (AKAR) melakukan deklarasi dan meresmikan posko di kawasan Peukan Bada, Aceh Besar, Minggu (26/5/2024).
Ketua AKAR, Sabirin dalam sambutannya mengatakan bahwa mereka telah bergerak sekitar 2 bulan yang lalu, untuk membentuk relawan di akar rumput di seluruh pelosok Aceh Besar.
“Kita telah bergerak sekitar dua bulan yang lalu, untuk membentuk relawan di akar rumput dan tidak pernah kita publikasi, dikarenakan sambil bergerak kita juga melakukan survei dan simulasi-simulasi terhadap Balon Bupati Aceh Besar yang bermunculan,” ungkap Sabirin.
Menurutnya, dari survei dan simulasi yang mereka lakukan, Mukhlis Basyah atau lebih dikenal Adun Mukhlis unggul dari sektor manapun.
“Dari survei dan simulasi yang kami lakukan, Alhamdulillah Adun (Mukhlis Basyah) diterima oleh hampir semua kalangan, dan masyarakat lebih menaruh harapan kepada pribadi Adun, tidak memandang siapa pun wakil yang akan dipilih oleh Adun nantinya, artinya dapat dikatakan bahwa Adun Insyaallah menang dengan siapapun wakilnya,” kata Sabirin.
Sabirin mengeklaim bahwa sejauh ini relawan AKAR telah terbentuk di 599 desa di 23 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Besar.
“Saat ini, kita sudah terhimpun di 599 desa di 23 kecamatan. Dan dalam waktu dekat akan dilaksanakan pertemuan dengan seluruh relawan bersama Adun Mukhlis,” ungkap Sabirin.
Sementara itu, inisiator AKAR, Sulaiman, SE yang juga mantan Ketua DPRK Aceh Besar berpendapat bahwa Adun Mukhlis telah menunjukkan bukti memimpin Aceh Besar (2012-2017) dengan kepemimpinan yang homogen, dan sosok itu dipandang lebih sukses daripada bupati sebelumnya dan sesudahnya.
“Saat Adun memimpin Aceh Besar, beliau telah mampu manaikkan PAD Aceh Besar dan membawa sejumlah APBN untuk pembangunan Aceh Besar, sehingga pembangunan Aceh lebih merata dibanding sebelumnya,” ungkap Sulaiman.
Menurut Sulaiman, masyarakat Aceh Besar sudah merindukan sosok Adun Mukhlis untuk kembali memimpin Aceh Besar ke depannya.
“Setelah kepemimpinan Adun, bupati setelahnya tidak mampu melanjutkan program yang sudah disusun oleh Adun sebelumnya, dan tidak mampu menunjukkan bukti bahwa kepemimpinannya dan program yang dibangun lebih baik dari yang Adun Mukhlis sebelumnya,” tutup Sulaiman.