Aceh Barat || Tubinnews.com || Pemuda asal Aceh Barat Maulana Ridwan Raden mendesak Dinas Perhubungan (Dishub) setempat untuk segera memfungsikan Terminal Tipe A Meureubo dan menindak tegas maraknya parkir liar yang semakin meresahkan masyarakat. Ia menilai persoalan ini sudah berlangsung bertahun-tahun namun belum juga diselesaikan secara serius oleh pihak terkait.
Ia menilai ini sudah terlalu lama membiarkan problem klasik seperti ini, terminal Tipe A Meureubo dibiarkan kosong, sementara angkutan umum lebih memilih ke terminal lama Parkir liar pun tidak kunjung ditertibkan jangan sampai masalah usang ini menjadi warisan busuk bagi pemerintahan baru,” ujar Maulana, Kamis, 11 September 2025.
Maulana menegaskan bahwa Dishub harus segera mengambil langkah konkret dalam menata transportasi dan perparkiran di Aceh Barat. Ia mengusulkan agar seluruh juru parkir resmi dibekali identitas yang jelas berupa tanda pengenal yang ditandatangani oleh Dishub serta diwajibkan mengenakan rompi khusus.

“Dengan begitu, masyarakat bisa membedakan mana parkir resmi dan mana yang liar. Tarif parkir juga harus seragam dan transparan: Rp1.000 untuk motor dan Rp2.000 untuk mobil. Sistem ini penting untuk menekan pungli dan memastikan pendapatan parkir masuk ke kas daerah, bukan ke kantong pribadi,” tegasnya.
Terminal Tipe A Meureubo sendiri dibangun dengan anggaran besar dan dirancang sebagai pusat transportasi modern di Aceh Barat. Namun, hingga kini terminal tersebut belum difungsikan secara maksimal. sebaliknya, armada angkutan umum masih bertumpu pada terminal lama yang kondisi infrastrukturnya sudah jauh dari layak.
Menurut Maulana, kondisi terminal lama justru bisa menjadi peluang bagi pemerintah untuk berinovasi Ia mengusulkan agar aset terminal lama tidak terus menjadi bangkai kota, tetapi bisa dialihfungsikan menjadi fasilitas publik seperti taman kota, mal rakyat, atau ruang terbuka hijau yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Dishub Aceh Barat harus berani melakukan reformasi nyata terhadap terminal jangan jadi bangunan mati parkir jangan jadi ladang liar. Pemerintah harus hadir dengan solusi, bukan sekadar janji,” pungkasnya.
Ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap penataan ruang kota dan layanan publik yang lebih baik di Aceh Barat pemuda berharap agar pemerintah daerah tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah tegas.