Banda Aceh | Tubinnews.com – Seorang pria paruh baya ditemukan meninggal dunia di dalam kamar sebuah kios penjahit sepatu yang juga menjadi tempat tinggalnya di kawasan Sektor Timur Kopelma Darussalam, Banda Aceh, pada Selasa (15/4/2025) malam
Korban diketahui berinisial TB, berusia sekitar 50-an tahun dan berasal dari Kabupaten Bireuen. Ia diduga telah meninggal dunia sejak empat hari sebelum ditemukan.
Penemuan tersebut pertama kali dilaporkan oleh warga setempat usai salat Magrib. Mereka mencium bau menyengat dari sekitar lokasi kios yang ditempati korban di Jalan Gampong Tanjung Selamat. Kabar tersebut pun cepat menyebar dan menarik perhatian warga sekitar.
Setelah menerima laporan, pihak kepolisian tiba di lokasi. Tim Inafis langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti dan menyelidiki penyebab kematian. Jenazah TB kemudian dievakuasi oleh petugas menggunakan mobil ambulans milik PMI Kota Banda Aceh ke RSUD Zainoel Abidin (RSUDZA) untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Yang mengejutkan, istri korban berinisial YT ternyata masih tinggal bersama jasad suaminya yang sudah membusuk. Perempuan tersebut diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Heri Purwono melalui Kapolsek Syiah Kuala Iptu Cut Layla Surya mengatakan bahwa penemuan mayat itu berawal dari laporan warga yang mencium bau tak sedap dari kios tersebut.
“Atas kecurigaan itu warga berinisiatif melapor ke pihak kepolisian,” kata Cut Layla saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).
“Kedatangan polisi dan warga di lokasi pada tadi malam sekitar pukul 20.00 WIB, sempat disambut oleh YT (istri korban),” ungkapnya lagi.
Menurut Cut Layla, YT sempat menolak saat petugas mencoba masuk ke dalam kios yang telah menjadi tempat tinggal pasangan itu selama 17 tahun terakhir. Aroma menyengat semakin kuat tercium, namun karena YT tidak mengizinkan akses, polisi terpaksa melakukan upaya paksa.
Saat berhasil masuk, petugas mendapati jasad TB sudah dalam kondisi membusuk di atas tempat tidur.
“Ternyata korban (TB) telah meninggal dunia dalam keadaan membusuk di tempat tidur, diduga korban sudah meninggal dunia selama beberapa hari,” ujarnya.
Dari keterangan warga, TB sempat mengeluh sakit kepala dan mata sekitar empat hari sebelum ditemukan tak bernyawa. Sejak itu, ia tidak terlihat lagi beraktivitas seperti biasanya di kios tempatnya bekerja sebagai tukang sol sepatu.
“Keberadaan korban sempat ditanyakan warga ke YT, namun yang bersangkutan bilang suaminya sedang sakit,” terang Kapolsek.
“Saksi lainnya menyebut bahwa YT mengalami gangguan jiwa, bahkan keduanya kerap bertengkar hebat,” tambahnya.
Polisi juga telah menghubungi keluarga TB di Kabupaten Bireuen. Pihak keluarga membenarkan bahwa YT mengalami gangguan kejiwaan.
“Bahkan YT sering kesurupan,” ujar Cut Layla, mengutip pernyataan pihak keluarga.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, polisi mengalami kesulitan untuk meminta keterangan dari YT lantaran ia memberikan jawaban yang tidak jelas.
“Yang bersangkutan (YT) selalu ngawur saat ditanya, bahkan identitasnya sendiri tidak tahu,” jelasnya.
“Saat ditanya terkait kematian suaminya, dia bilang kalau ‘sudah empat hari gak mati suami saya’,” sambungnya.
Jenazah TB telah dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Bireuen oleh pihak keluarga. Mereka juga menolak dilakukan visum dengan membuat surat pernyataan resmi.
“Keluarga menolak jenazah divisum, saat ini juga telah dibawa pulang ke kampung halaman. Untuk YT hingga sekarang masih di Polsek, nantinya akan diambil oleh perangkat desa,” pungkas Kapolsek.