Banda Aceh, Tubinnews – Calon Walikota Banda Aceh Nomor Urut 1, Illiza Sa’aduddin Djamal mengungkapkan program Banda Aceh Academy yang diusung olehnya merupakan solusi untuk mendukung perkembangan pemuda aceh saat ini. Menurutnya, program ini dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal, sehingga generasi muda Aceh lebih siap bersaing di pasar kerja, baik di tingkat daerah, nasional, maupun global.
“Tentu saja, program Banda Aceh Academy yang kami usung adalah solusi nyata untuk mendukung perkembangan pemuda Aceh. Fokus utama kami adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia lokal, sehingga mereka lebih siap bersaing di pasar kerja, baik di tingkat daerah, nasional, maupun global,” ujar Cawalkot penggagas hastag #BandaAcehKotaKolaborasi itu.
Pernyataan tersebut disampaikan Illiza dalam acara bertajuk “Meja Berucap Offcam: Bedah Gagasan” yang diadakan pada Minggu, 20 Oktober 2024 lalu, di Collosseum Coffee, Kecamatan Ulee Kareeng, Kota Banda Aceh. Acara ini mengusung tema “Banda Aceh Kota Kolaborasi: Bedah Program, Tentukan Arah,” yang menghadirkan Illiza untuk memaparkan visi, misi, serta program-program yang akan dijalankannya jika terpilih menjadi Walikota Banda Aceh.
Illiza atau yang akrab disapa Bunda Illiza itu yakin antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta, khususnya dari kalangan anak muda, menjadi bukti bahwa pemuda Banda Aceh memiliki semangat tinggi untuk membangun kota yang lebih maju dan sejahtera. Masukan dan ide-ide dari peserta, terutama yang berkaitan dengan isu-isu sosial, ekonomi, dan pembangunan kota, sangat berharga untuk menyempurnakan program-program yang telah dirancang.
“Semangat yang ditunjukkan oleh para peserta benar-benar melampaui harapan saya. Melihat antusiasme yang begitu besar dari mereka, terutama anak-anak muda, memberikan dorongan dan motivasi bagi saya untuk terus maju dan semakin bersemangat dalam menjalankan rencana-rencana ke depan,” ujar Illiza dengan penuh optimisme.
Lebih lanjut, Mantan Anggota DPR-RI Dapil Aceh I itu juga menjelaskan, program Banda Aceh Academy akan memberikan ruang bagi anak muda aceh untuk mengembangkan keterampilan, pelatihan bisnis dan kewirausahaan serta mendorong partisipasi komunitas kreatif atau pekerja seni untuk mendapatkan akses dunia kerja yang lebih luas.
“Program Banda Aceh Academy ini akan memberikan ruang bagi anak muda Aceh untuk mengembangkan keterampilan, pelatihan bisnis, dan kewirausahaan. Kami juga mendorong partisipasi komunitas kreatif dan pekerja seni agar mereka dapat memperoleh akses yang lebih luas ke dunia kerja,” terangnya.
Sementara itu, Dalam wawancara terpisah dengan Tubinnews.com, Illiza menyoroti permasalahan distribusi dan harga gas subsidi 3 kg yang kerap dihadapi masyarakat. Meski Harga Eceran Tertinggi (HET) telah ditetapkan sebesar Rp18.000 per tabung, kenyataannya di lapangan harga gas tersebut sering kali melambung berkisar antara Rp35.000 hingga Rp40.000, dengan stok yang juga terbatas. Menurutnya, kenaikan harga pada gas yang telah disubsidi pemerintah seharusnya tidak diperbolehkan.
“Subsidi diberikan dengan tujuan meringankan beban masyarakat yang kurang mampu. Pemerintah seharusnya melakukan pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah adanya oknum yang menaikkan harga secara tidak wajar, dan tindakan tersebut perlu ditindak secara tegas,” ujarnya.
Ia juga menyarankan agar dibuat peraturan wali kota yang mengatur pengawasan ini. “Dengan adanya regulasi yang jelas dan pengawasan yang ketat, kita dapat menangani oknum yang melakukan penyimpangan harga gas subsidi,” tambahnya.