PJ Bupati Aceh Tengah Sambut Kunjungan WWF Indonesia

|

DITAYANG:

Takengon, Tubinnews – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah T. Mirzuan menerima kunjungan dari perwakilan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia pada Senin (19/02/2024) di ruang kerja Bupati.

Dalam pertemuan tersebut, fokus utama audiensi adalah membahas strategi pengelolaan kawasan biodiversitas. Hal ini menjadi langkah penting dalam mencari solusi bagi konflik antara satwa liar dan manusia yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Peusangan.

Sebagai bagian dari upaya bersama, WWF-Indonesia telah menjalin kerjasama dengan berbagai mitra, melibatkan masyarakat lokal, dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Tujuan utama dari kerjasama ini adalah untuk memperkuat kapasitas, meningkatkan kemitraan, dan memberikan dukungan dalam pengelolaan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.

BACA JUGA  Kabid TIK Polda Aceh Ikuti Forum Belajar Bersama Sejarawan Polri

Beberapa tokoh penting turut hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh, Solihin, Direktur Meudaya Aceh, Fahmi, Project Leader Aceh WWF, Jamal Fida, Head of Forest & Wildlife Program In Sumatera, Dede Hendra Setiawan, Camat Lut Tawar Hadi Selisih Mara, Camat Pegasing Sukurdi Win, dan Camat Ketol Iwan Sejahtera.

Dede Hendra Setiawan, sebagai Project Leader Aceh WWF menyampaikan, dalam jangka panjang, tujuan mereka adalah untuk menyelaraskan rencana pembangunan daerah dan tata ruang provinsi Aceh dengan kabupaten Aceh Tengah.

BACA JUGA  Polisi Amankan dan Kawal Kirab Api PON XXI Aceh-Sumut 2024

“Pentingnya koridor satwa liar ini tertuang dalam kebijakan program rencana di tingkat Kabupaten. Gubernur Aceh sudah memiliki SK untuk 9 koridor satwa liar, dan kami ingin menyelaraskannya dengan Aceh Tengah,” ujar Dede.

Dede berharap audiensi ini dapat memfasilitasi diskusi lebih lanjut dengan dinas teknis di Aceh Tengah untuk merencanakan langkah-langkah berikutnya.

Sementara itu, Pj. Bupati Mirzuan menyambut baik inisiatif WWF dan mitranya dalam menangani konflik satwa liar di Aceh Tengah.

“Kami berharap kerjasama antara berbagai pihak, termasuk Pemkab Aceh Tengah, dapat menyelesaikan isu konflik satwa liar ini, sehingga satwa dan masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai,” kata Mirzuan.

BACA JUGA  Bhayangkara Fest 2024, Polisi Akan Lakukan Rekayasa Lalu Lintas