Sibolga,Tapteng Tubinnews.com // Tim SAR gabungan terus berjibaku di hari ketiga operasi pencarian dan pertolongan korban bencana banjir serta tanah longsor yang melanda Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), dan Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).Kamis 27 November 2025
Upaya penyelamatan dilakukan tanpa henti di tengah kondisi wilayah yang masih terisolir serta cuaca ekstrem yang berpotensi memicu banjir dan longsor susulan.
Menurut data terbaru, bencana ini telah memaksa 1.952 kepala keluarga terdampak. Tim SAR mencatat:
• 19 orang meninggal dunia
• 24 orang masih dalam pencarian
• 149 orang berhasil dievakuasi
• 130 orang selamat
Sementara itu, 447 warga mengungsi di GOR Pandan, terdiri dari pria dewasa 89 orang, wanita dewasa 96 orang, anak-anak 109, bayi 43, dan lansia 10 orang.
Beberapa titik masih belum dapat dijangkau tim penyelamat, khususnya Perumahan Toholand dan Tanahbolon. Akses jalur menuju kawasan tersebut putus total akibat jalan ambles dan jembatan runtuh.
Upaya pembukaan akses darurat diperkirakan memakan waktu 3—4 hari, menunggu alat berat untuk membuka jalur yang tertimbun material longsor.
Transportasi dari Tarutung menuju Sibolga juga terputus total, menambah beban penyaluran logistik, komunikasi, dan evakuasi warga.
• Tim 1 menuju Perumahan Toholand Pandan untuk evakuasi
• Tim 2 memperkuat Posko Terpadu Gedung Nasional Sibolga
• Tim 3 melakukan operasi bergerak mengantar personel ke sejumlah titik evakuasi.
Selain itu, sejumlah titik pengungsian juga beroperasi di SMPN 5 Parombunan, Posko Terpadu Gedung Nasional, RS Bhayangkara, serta rumah ibadah dan posko darurat di desa-desa Sapsel dan Tapteng.
Akses yang minim dan infrastruktur terdampak memperlambat evakuasi korban. Kondisi lapangan disebut sebagai yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Tim SAR menyebutkan tantangan utama:
• Listrik padam & jaringan komunikasi terbatas
• Banyak wilayah masih terisolasi
• Cuaca ekstrem dengan potensi longsor susulan
• Jalur darat terputus total
• Timbunan lumpur dan sampah menghalangi pergerakan tim
Potensi SAR Sibolga, ABK KN Nakula, Polres Sibolga & Tapteng, TNI, Polairud, BPBD, dan relawan lintas komunitas.
Peralatan diturunkan penuh: Rescue Car, Sekoci, LCR berkekuatan 30 PK, drone, alkom, peralatan air & mountaineering, serta kantong jenazah yang jumlahnya mulai menipis.
Hingga laporan ini diturunkan, operasi penyelamatan masih berlangsung intensif. Namun publik dan relawan mulai mempertanyakan percepatan penanganan dan koordinasi, mengingat skala bencana yang meluas serta meningkatnya jumlah korban jiwa.
Tim SAR mengimbau warga tetap waspada, menjauhi aliran sungai, serta mengikuti arahan evakuasi resmi.(Red)









