Banda Aceh | Tubinnews.com – Dukungan terhadap Dodi Juliardi Bas, S.STP., MM sebagai calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Simeulue semakin menguat. Salah satunya datang dari kalangan mahasiswa Simeulue yang sedang menempuh pendidikan di Banda Aceh. Mereka menilai Dodi sebagai sosok yang sudah teruji, terbuka, dan dekat dengan semua lapisan masyarakat. Sabtu (14/6/2025).
Tiga nama yang kini menjadi kandidat kuat calon Sekda Simeulue adalah Asludin, SE., M.Kes, Dodi Juliardi Bas, S.STP., MM, dan Novikar Setiadi, S.STP., M.Si. Ketiganya merupakan putra terbaik daerah yang dinilai mampu menjadi juru kunci dalam mengawal jalannya pemerintahan Simeulue ke depan.
Namun, bagi para mahasiswa, pemilihan Sekda bukan sekadar melihat latar belakang akademik atau jabatan sebelumnya, tetapi lebih kepada siapa yang terbukti aktif berkomunikasi dengan masyarakat dan memiliki rekam jejak pelayanan publik yang baik.
“Kawan-kawan mahasiswa juga telah mendiskusikan hal ini. Kita mengakui bahwa semua calon adalah putra terbaik Simeulue, namun yang kami lihat bukan soal ambisi karir, melainkan siapa yang sudah teruji dan mampu menjadi nakhoda birokrasi pemerintah daerah ke depan,” ujar T. Denis Feronika, mahasiswa FISIP USK dan eks Bendahara Umum IPPELMAS Banda Aceh.
Menurut Denis, nama Dodi Juliardi Bas menjadi pilihan kuat karena kiprahnya yang konsisten dalam membangun komunikasi lintas generasi. Dodi dikenal pernah menjabat sebagai Ketua KNPI Simeulue, Camat di beberapa kecamatan, Kepala Dinas, dan kini menjabat sebagai Pj. Sekda Simeulue.
“Rekam jejaknya membuktikan bahwa ia mampu memimpin dan mengkoordinasikan organisasi perangkat daerah. Sosok Dodi adalah paket komplit yang menjadi harapan banyak kalangan, khususnya generasi muda,” tambah Denis.
Ia juga menekankan pentingnya memilih pemimpin birokrasi yang memiliki kapasitas, bukan hanya keinginan. Kesalahan dalam memilih Sekda, lanjutnya, dapat berdampak serius pada jalannya pemerintahan, bahkan berpotensi menjerumuskan kepala daerah ke dalam persoalan hukum.
“Ini bukan tentang siapa yang mau, tapi siapa yang mampu. Pemerintahan yang baik dimulai dari Sekda yang mumpuni dan mampu menjaga harmonisasi kerja antara Bupati, Wakil Bupati, dan seluruh perangkat daerah,” pungkasnya.
Dukungan dari mahasiswa ini menunjukkan bahwa proses seleksi Sekda Simeulue mendapat perhatian serius dari kalangan muda yang peduli terhadap masa depan daerahnya. Mereka berharap Bupati dan tim seleksi mempertimbangkan suara masyarakat, terutama generasi muda, dalam menentukan figur Sekda yang akan memimpin birokrasi Simeulue ke depan.
 
			 
                                 
			









 
							 
							 
							 
							 
							








 
                