Banda Aeh | Tubinnews.com – Selama tiga malam berturut-turut, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, memimpin langsung operasi penegakan syariat Islam di Ibu Kota Provinsi Aceh tersebut.
Dalam operasi tersebut didapati puluhan pelanggar jarimah yang berhasil diamankan petugas Satpol PP-WH kota.
Teranyar, Kamis, (17/4/2025), dinihari, didampingi Wakil Wali Kota, Afdhal Khalilullah dan Kasatpol PP-WH, M Rizal, Illiza kembali merazia sejumlah lokasi yang berdasarkan informasi masyarakat rawan menjadi tempat maksiat.
Dalam operasi tersebut didapati salah satu kafe yang dilengkapi fasilitas karaoke di Jalan Ujong Pancu, Gampong Blang, 29 muda-mudi diciduk petugas berikut barang bukti minuman beralkohol. Mereka terdiri dari 12 wanita dan 17 pria, termasuk lima oknum anggota TNI.
Ke-24 terduga pelanggar syariat dari kalangan sipil pun diamankan ke kantor satpol PP di komplek balai kota. Sementara yang berstatus aparat, dijemput langsung oleh polisi militer Kodam Iskandar Muda untuk diproses lebih lanjut.
Wali Kota Illiza mengawal langsung proses pemeriksaan terhadap para pelanggar, termasuk tes urine yang dilalukan oleh BNN. Fakta memilukan lagi-lagi terungkap dimana di antara wanita yang diamankan ada yang mengaku sebagai Pekerja Seks Komersil (PSK) dengan tarif Rp 500 ribu per jam.
Razia terus berlanjut menjelang Shubuh, selagi Wali Kota Illiza di balai kota, Wakilnya Afdhal bergerak ke satu hotel di Jalan Mr. Mohd Hasan, Gampong Batoh. Di sana, satu pasangan tanpa ikatan pernikahan kembali terciduk di dalam kamar bernomor 205.
Kedua sejoli tersebut diduga berbuat mesum diperkuat dengan temuan kondom dan obat kuat di dalam kamar hotel bintang dua tersebut.
Sementara itu, kepada awak media, Illiza menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pembersihan penyakit masyarakat tersebut.
“Kami tidak akan berhenti. Razia ini akan kita lakukan secara rutin, menyahuti aspirasi masyarakat yang sudah terlalu lama resah atas kondisi hari ini.”
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Kodam Iskandar Muda yang telah mem-backup pihaknya dalam operasi malam ini.
“Terima kasih kepada Bapak Pangdam Iskandar Muda, dan Bapak Danpomdam yang ikut turun ke lapangan bersama kami.”
Illiza menyadari bahwa penegakan syariat Islam tidak mungkin berjalan optimal tanpa dukungan semua pihak.
“Pemerintah kota dengan segala keterbatasan, tentu tidak mampu meng-handle semua. Butuh support dari segenap stakeholder terkait, termasuk partisipasi aktif warga kota,” ujar Illiza.