Dialog Publik LIPPSU Awal Tahun 2025, Sohibul Anshor Siregar: NKRI Harga Mati

|

DITAYANG:

Medan,Tubinnews.com | Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatra Utara (LIPPSU) menggelar Dialog Publik Awal Tahun 2025 dengan tema “Membangun Ketahanan Bangsa bagi Generasi Muda Menangkal Masuknya Paham Komunisme dan Radikalisme di Sumatra Utara”. Acara yang berlangsung di Jalan Amaliun, Kota Matsum, Medan, ini menghadirkan sejumlah tokoh intelektual dan akademisi sebagai narasumber.

Dalam diskusi yang dipandu oleh Indra Buana Tanjung, SH, MH sebagai host, para narasumber memberikan pandangan mendalam mengenai pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keutuhan bangsa dari ancaman ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Para Narasumber Azhari A.M Sinik (Direktur Eksekutif LIPPSU) menekankan pentingnya peran organisasi kepemudaan dan akademisi dalam menjaga ketahanan bangsa. Ir. Awaluddin Thayab, M.Sc menyoroti dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan oleh paham komunisme dan radikalisme serta strategi menghadapinya.

BACA JUGA  Mahasiswa Fisip UIN Ar-Raniry KPM Tematik di Peukan Bada

Andri Ridwan, SH, MH membahas aspek hukum dalam menanggulangi penyebaran ideologi terlarang serta upaya pencegahannya melalui regulasi yang ketat. Dr. Shohibul Anshor Siregar, M.Si mengkaji peran pendidikan dalam membentuk karakter pemuda yang kuat serta memiliki wawasan kebangsaan yang kokoh. Dr. M. Joharis Lubis, MM, M.Pd menegaskan pentingnya pendekatan pendidikan dan kebudayaan dalam menangkal ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

Ketua Panitia Hara P. Oloan Sihombing menyampaikan bahwa diskusi ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada generasi muda agar lebih kritis dalam menyikapi berbagai ideologi yang dapat mengancam keutuhan NKRI.

BACA JUGA  Melalui Cooling System Kapolrestabes Medan Serukan Semangat Melestarikan Budaya Lokal

Terpisah Dr. Sohibul Anshor Siregar ,M.Si sebagai salah satu nara sumber menekankan pentingnya mengingat sejarah bangsa demi besarnya satu negara dan dihargai negara lain tanpa ada alasan apapun dan perbedaan demi keutuhan NKRI.

“NKRI Harga Mati, Kalau tidak berani diam aja,” Tegas Shohibul.

Dari dialog publik ini, disimpulkan bahwa ketahanan bangsa harus diperkuat melalui pendidikan,agama dan regulasi hukum yang tegas, serta peran aktif masyarakat dan pemerintah.

Para peserta juga sepakat bahwa generasi muda perlu dibekali dengan pemahaman sejarah, nilai-nilai kebangsaan, serta literasi digital agar tidak mudah terpengaruh oleh propaganda radikalisme dan komunisme.

BACA JUGA  Pemilik Pesantren Majilah Akan Tuntut, Viralnya Ustadz Dahrul Bagi Bagi Duit Untuk Mendukung Boby Nasution 

Acara ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta, yang terdiri dari akademisi, mahasiswa, tokoh masyarakat, dan berbagai organisasi kepemudaan di Sumatra Utara. Diskusi ditutup dengan harapan bahwa kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk menjaga stabilitas bangsa serta membangun generasi muda yang kuat dan berkarakter.(Red)

Terbaru

popular