Refleksi 20 Tahun Tsunami: Kapolda Aceh dan Forkopimda Ziarah di Kuburan Massal Ulee Lheue

|

DITAYANG:

Banda Aceh, Tubinnews.com – Dalam rangka mengenang dan merefleksikan 20 tahun tragedi gempa dan tsunami Aceh, Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko bersama Penjabat Gubernur Aceh, Pangdam Iskandar Muda (IM), serta sejumlah pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan ziarah ke kuburan massal Ulee Lheue, Desa Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Kamis (26/12/2024).

Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan 20 tahun tsunami Aceh yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Syariat Islam (DSI) dengan dukungan berbagai pihak.

BACA JUGA  Dalam Sebulan Terakhir Polda Aceh Berhasil Ungkap 84 Kasus Maisir dengan 94 Tersangka

Peringatan tahun ini mengusung tajuk “Aceh Thanks The World” dengan tema “Beranjak dari Masa Lalu, Menuju Masa Depan Aceh Bersyariat.” Acara ziarah diisi dengan tabur bunga dan doa yang dipimpin oleh penceramah kondang KH Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym.

Setelah ziarah, rangkaian acara dilanjutkan di Masjid Raya Baiturrahman dengan menyalakan Tsunami Early Warning System (EWS) sebagai simbol peringatan tragedi 20 tahun silam. Sirine tsunami ini diharapkan menjadi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana.

BACA JUGA  Penutupan Aceh Ramadhan Festival 2024, Sandiaga Uno: Saya Selalu Bangga Dengan Budaya Aceh

Kegiatan puncak peringatan 20 tahun tsunami Aceh dipusatkan di halaman Masjid Raya Baiturrahman, melibatkan tafakur dan doa bersama.

“Peringatan ini menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran kolektif mengenai kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di masa depan,” kata Kombes Joko.

Joko menambahkan, rasa solidaritas kemanusiaan menjadi inti dari peringatan tsunami Aceh tahun ini. Acara ini melibatkan berbagai perwakilan lembaga internasional dan negara sahabat yang pernah membantu Aceh pasca tsunami, sebagai simbol komitmen bersama untuk mendukung pembangunan Aceh yang berkelanjutan.

BACA JUGA  Terkait Kasus Ayah Merin, KPK akan Periksa Sejumlah Saksi di Aceh

“Peringatan ini juga merupakan ajang refleksi bagi masyarakat Aceh, Indonesia, dan dunia, tentang kekuatan dan ketahanan dalam menghadapi bencana, semangat gotong royong, serta pentingnya solidaritas dalam proses pemulihan,” jelasnya.

Sementara itu, untuk memastikan kelancaran peringatan dua dekade tsunami, Polda Aceh menyiapkan 500 personel untuk mengamankan tiga lokasi utama, yakni kuburan massal Siron, kuburan massal Ulee Lheue, dan lokasi puncak acara di Masjid Raya Baiturrahman.

“Kami memastikan semua kegiatan berlangsung aman dan kondusif, sehingga masyarakat dapat mengikuti acara dengan khidmat,” tutup Joko.