Medan,Tubinnews.com | Keributan terjadi di Jalan Sekip, Kota Medan, antara seorang warga dengan seorang juru parkir (jukir). Kejadian ini dipicu oleh permintaan jukir agar pembayaran parkir dilakukan secara tunai, meskipun telah tersedia barcode resmi untuk pembayaran digital.
Menurut saksi mata, warga yang hendak membayar parkir menggunakan barcode ditolak mentah-mentah oleh jukir. Jukir tersebut malah meminta uang tunai sambil mengatakan, “Kalau tidak mau bayar tunai, ngadu saja ke Tuhan. Laporkan kalau berani!” Sikap tersebut membuat warga marah karena merasa dipersulit.
Insiden ini menarik perhatian pengguna jalan lainnya dan netizen Kota Medan yang sebagian besar juga mengaku pernah mengalami kejadian serupa di kawasan tersebut. “Kalau memang ada barcode, kenapa kami masih dipaksa bayar tunai? Ini seharusnya ditertibkan,” ujar salah seorang warga tak mau namanya disebut Kepada Tubinnews.com dilokasi.
Hingga berita ini dilayangkan Pemerintah Kota Medan belum memberikan klarifikasi terkait keluhan masyarakat.
Warga berharap Pemerintah Kota Medan segera menertibkan praktek semacam ini agar masyarakat tidak dirugikan.
Penggunaan barcode untuk pembayaran parkir seharusnya menjadi solusi modern yang mempermudah transaksi dan mengurangi kebocoran pendapatan daerah. Namun, praktik seperti ini justru menimbulkan pertanyaan besar terkait pengawasan dan implementasi kebijakan di lapangan.(Red)