Banda Aceh | TubinNews.com – Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, menegaskan pentingnya kehadiran negara yang tenang, bijaksana, dan berkeadilan di tengah situasi darurat bencana yang masih melanda Aceh.
“Masyarakat saat ini membutuhkan bantuan kemanusiaan dasar, bukan ketegangan sosial atau tindakan yang berpotensi mengganggu rasa aman,” tegas Malik.
Dalam pernyataan resminya, Jumat (26/12/2025), Malik menyampaikan bahwa warga terdampak bencana sangat memerlukan bantuan mendesak berupa makanan, obat-obatan, layanan kesehatan, serta tempat berlindung yang layak. Ia menegaskan bahwa kehadiran negara dalam kondisi darurat merupakan kewajiban konstitusional yang harus diwujudkan secara nyata dan bertanggung jawab.
Aceh hingga kini masih menghadapi bencana hidrometeorologi yang meluas dan berkepanjangan. Dalam situasi tersebut, Malik mengajak seluruh elemen bangsa, mulai dari pemerintah, aparat keamanan, tokoh adat, ulama, hingga masyarakat, untuk menahan diri, memperkuat empati, serta mengedepankan nilai persaudaraan dan kemanusiaan.
“Negara harus hadir secara utuh, tidak hanya melalui kebijakan dan sumber daya, tetapi juga melalui sikap yang teduh, tindakan yang bijaksana, serta keadilan dalam mengelola dinamika sosial,” ujarnya.
Pernyataan itu disampaikan menyusul insiden yang terjadi pada 25 Desember 2025 di Aceh Utara dan peristiwa lanjutan pada malam harinya di kawasan Kreung Mane–Kuta Blang, Kabupaten Bireuen. Malik menilai peristiwa tersebut perlu mendapat perhatian serius karena terjadi saat masyarakat Aceh sangat membutuhkan ketenangan dan perlindungan.
Menurut Malik, kekuatan negara tidak diukur dari kerasnya tindakan, melainkan dari kemampuannya menjaga ketertiban tanpa melukai rasa keadilan dan nilai kemanusiaan.
Ia juga mengingatkan bahwa Aceh telah secara sadar memilih jalan perdamaian melalui proses sejarah yang panjang dan penuh pengorbanan. Karena itu, Malik meminta agar setiap dinamika sosial di Aceh dikelola melalui pendekatan persuasif, dialogis, dan berlandaskan hukum agar tidak menggerus kepercayaan masyarakat terhadap negara.
Terkait dugaan pelanggaran dalam insiden yang melibatkan aparat TNI, Malik mendorong dilakukannya penyelidikan yang objektif dan transparan sebagai bagian dari upaya menjaga kehormatan institusi negara.
“Kami berharap semua pihak dapat bertindak arif dan bertanggung jawab demi Aceh yang damai serta Indonesia yang bermartabat,” pungkasnya.









