Aceh Barat | TubinNews.com – PLT Sekda Kabupaten Aceh Barat Dr. Kurdi hadir sebagai pemateri dalam diskusi publik yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Aceh Barat dengan tema “Peran Pemuda, OKP dan LSM dalam Penanganan Bencana.”
Kegiatan ini digelar sebagai respons atas bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh beberapa hari lalu, termasuk Kabupaten Aceh Barat.
Dalam paparannya, Dr. Kurdi menegaskan bahwa penanganan bencana tidak dapat hanya dibebankan kepada pemerintah.
Menurutnya, keterlibatan berbagai pihak, khususnya generasi muda, organisasi kepemudaan (OKP), dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), memiliki peran strategis dalam misi kemanusiaan.
“Peran dan kolaborasi lintas elemen sangat diperlukan. Pemuda, OKP dan LSM memiliki energi, jaringan, dan kepedulian sosial yang kuat untuk turut meringankan beban masyarakat serta membantu pemerintah,” ujar Kurdi.
Ia menambahkan bahwa dalam situasi darurat bencana, kehadiran LSM dan OKP menjadi sangat vital. Banyak LSM telah membangun kapasitas dalam hal mitigasi, penanggulangan, dan pemulihan pascabencana, sementara OKP menjadi motor penggerak di tingkat akar rumput yang mampu menggerakkan relawan dengan cepat.
Kombinasi dua kelompok ini, ditambah spirit kepemudaan, mampu menciptakan sinergi yang efektif dalam penanganan bencana.
Selain itu, Kurdi menjelaskan beberapa peran penting LSM dan OKP dalam penanganan bencana, di antaranya:
1. Edukasi dan mitigasi bencana
LSM dan OKP berperan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana. Program-program pelatihan seperti simulasi evakuasi, manajemen risiko, hingga penguatan kapasitas masyarakat di daerah rawan bencana menjadi upaya pencegahan yang sangat dibutuhkan.
2. Mobilisasi relawan dan bantuan cepat
Saat bencana terjadi, pemuda dan OKP sering kali menjadi kelompok pertama yang bergerak membantu evakuasi, distribusi logistik, dan pelayanan darurat. Kehadiran mereka mempercepat penanganan awal sebelum bantuan pemerintah tiba sepenuhnya.
3. Pengumpulan dan penyaluran bantuan
LSM memiliki jaringan luas yang memudahkan mobilisasi donasi dari berbagai pihak. Transparansi dan kepercayaan publik terhadap LSM memungkinkan penyaluran bantuan dilakukan dengan tepat sasaran, terutama ke daerah yang sulit dijangkau.
4. Pengawasan dan advokasi
Selain bantuan langsung, LSM juga memiliki fungsi advokasi, termasuk memastikan bahwa pembangunan pascabencana dilakukan secara berkeadilan, transparan, dan memprioritaskan masyarakat terdampak. Hal ini penting untuk mencegah ketimpangan dan memastikan pemulihan berkelanjutan.
5. Pemulihan psikososial
OKP dan LSM kerap menjalankan program pemulihan psikososial untuk anak-anak dan keluarga korban bencana. Kegiatan ini membantu masyarakat memulihkan trauma, membangun kembali semangat, dan menata kehidupan pasca musibah.
Kurdi menutup materinya dengan menyerukan agar koordinasi antara pemuda, OKP, LSM dan pemerintah terus diperkuat. Penanganan bencana adalah tanggung jawab bersama, ketika semua elemen bersatu maka dampak bencana dapat diminimalkan dan masyarakat dapat bangkit lebih cepat ujarnya.
Dengan keterlibatan aktif seluruh pihak, diharapkan Aceh Barat dan wilayah lain di Indonesia semakin tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman bencana di masa mendatang.









