Deli Serdang | Tubinnews.com – Nyonya Jelita Asriludin Tambunan, istri Bupati Deli Serdang, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan. Dalam kunjungannya, ia mendapati sejumlah siswa yang terkesan malas belajar hingga menegur langsung Kepala Sekolah agar lebih giat dalam mendidik para peserta didik.
“Saya yakin anak-anak kita pintar. Tidak ada yang bodoh, hanya saja malas belajar. Untuk itu saya minta kepada kepala sekolah agar lebih giat lagi mendidik, dan anak-anak juga harus rajin belajar,” ujarnya kepada wartawan, kamis 2 Oktober 2025.
Selain itu, Jelita juga menyinggung pentingnya pendidikan karakter bagi siswa di tengah kondisi Deli Serdang yang menurut laporan BNN sudah masuk dalam zona darurat narkoba.
Ia berharap pihak sekolah turut berperan aktif dalam melakukan sosialisasi bahaya narkoba agar siswa bisa memahami dan menjauhi barang haram tersebut.
Namun, pantauan wartawan di lapangan menemukan suasana yang sedikit berbeda. Sejumlah siswa terlihat enggan menjawab pertanyaan yang dilontarkan istri Bupati, bahkan ada kesan mereka dipaksa oleh guru untuk maju ke depan.
Di sisi lain, kunjungan ini juga diwarnai sorotan publik terkait dugaan jual beli seragam pramuka di SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan. Informasi yang beredar, wali murid diwajibkan membeli seragam pramuka dengan harga hampir Rp1 juta per siswa.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah Sudarmadi membantah adanya kewajiban pembelian seragam tersebut.
“Yang beli di mana bang? Maaf, baru dengar,” singkatnya kepada wartawan.
Padahal, berdasarkan data jumlah siswa SMP Negeri 6, terdapat 213 siswa laki-laki dan 251 siswa perempuan atau total 464 siswa. Jika benar seragam dijual hampir Rp1 juta per siswa, maka nilainya mencapai angka fantastis.Masyarakat pun mengaku bingung dengan praktik tersebut.
“Kemarin gubernur bilang sekolah gratis, tapi faktanya beda. Anak kami di SMP 6 langsung disuruh beli baju pramuka biar seragam semua. Walaupun berat, kami harus cicil,” ungkap salah seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya.
Menurut informasi, SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan menerima dana BOS sebesar Rp1.050.000 per siswa. Hal ini menimbulkan pertanyaan publik: apakah wajar jika masih ada kewajiban membeli seragam pramuka dengan harga hampir satu juta rupiah?
Kasus ini pun menjadi perhatian masyarakat luas dan diharapkan segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang, agar transparansi penggunaan dana BOS benar-benar dirasakan untuk kepentingan pendidikan siswa, bukan justru menambah beban orang tua.(Red)