Aceh | TubinNews.com – Pemadaman listrik yang berkepanjangan di wilayah barat selatan Aceh menuai protes keras dari berbagai elemen masyarakat antara datang dari Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Alfa Salam, yang menyatakan kesiapan untuk turun aksi jika PLN tidak segera menyelesaikan krisis ini.
Menurut Alfa Salam, pemadaman yang terjadi selama berjam-jam hingga lebih dari 15 jam telah menimbulkan kerugian besar, mulai dari aktivitas rumah tangga yang lumpuh, kerusakan alat elektronik, turunnya pendapatan pelaku UMKM, hingga terganggunya kegiatan belajar mengajar. Ia menilai PLN gagal menjalankan tanggung jawabnya sebagai penyedia layanan publik yang vital.
PLN adalah perusahaan besar, tapi lemahnya manajemen dan tidak adanya transparansi soal penyebab pemadaman maupun estimasi pemulihan adalah bukti bahwa sistem kelistrikan kita tidak andal, tegas Alfa Salam, Selasa (1/10/2025).
Ia menyebut, pemadaman ini tidak bisa dianggap sebagai gangguan teknis semata tetapi PLN dinilai telah melanggar UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, yang menjamin hak konsumen atas listrik yang berkesinambungan, bermutu, dan andal.
Selain itu, merujuk pada Permen ESDM No. 27 Tahun 2017 dan Permen No. 18 Tahun 2019, PLN wajib memberikan ganti rugi kepada pelanggan berdasarkan lama dan frekuensi gangguan.
“Namun hingga kini, kompensasi konkret belum pernah disalurkan secara serius rakyat terus menjadi korban,” kata Alfa.
Ketua DEMA STAIN TDM juga mendesak DPRA Aceh membentuk tim investigasi khusus untuk mengusut tuntas penyebab pemadaman yang dianggap sebagai yang terparah dalam sejarah kelistrikan Aceh.
“Investigasi harus dilakukan secara profesional dan disampaikan secara transparan ke publik. Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi,” tambahnya.
Ia juga menyerukan perlunya audit menyeluruh terhadap sistem dan manajemen PLN di Aceh, audit ini penting sebagai bahan evaluasi menyeluruh agar blackout serupa tak terulang lagi.
Jika tidak ada langkah konkret dari PLN dan pihak terkait, Alfa menegaskan pihaknya bersama mahasiswa dan masyarakat siap turun ke jalan untuk menuntut keadilan atas ketidaknyamanan dan kerugian besar yang ditimbulkan.