Aceh Barat | Tubinnews.com – Pemadaman listrik skala besar melanda wilayah barat selatan Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Barat, sejak Senin sore (29/9/2025) pukul 16.30 WIB. Setelah beberapa jam padam, listrik sempat menyala kembali sekitar pukul 22.00 WIB, memberi harapan kepada masyarakat. Namun harapan itu pupus ketika pemadaman kembali terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari dan hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan.
Hampir 2 x 24 jam tanpa pasokan listrik, aktivitas masyarakat lumpuh, terutama pelaku UMKM yang sangat bergantung pada aliran listrik. Sejumlah warung kopi terpaksa menggunakan genset agar tetap bisa beroperasi, sementara usaha lain seperti agen layanan keuangan digital terhambat total akibat jaringan komunikasi yang ikut mati.
“Genset bukan solusi jangka panjang. Biaya operasional meningkat drastis. Kami butuh kepastian,” keluh seorang pengusaha warung kopi di Meulaboh.
Selain kerugian ekonomi, pemadaman ini memunculkan berbagai spekulasi di tengah masyarakat. Beberapa pihak mengaitkan krisis listrik ini dengan ketergantungan Aceh terhadap pasokan listrik dari Sumatera Utara.
Ada pula spekulasi yang menghubungkan masalah ini dengan konflik lalu lintas kendaraan pelat BL ke wilayah Sumut. Namun hingga kini, belum ada kejelasan atau konfirmasi resmi terkait dugaan-dugaan tersebut.
Kekecewaan masyarakat semakin dalam karena baik Pemerintah Provinsi Aceh maupun PLN belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penyebab dan estimasi pemulihan listrik. Ketiadaan informasi ini memperkuat ketidakpastian dan keresahan warga yang terdampak.
Masyarakat mendesak agar pemerintah dan pihak PLN segera memberikan klarifikasi dan solusi konkret. Pasokan listrik yang stabil adalah kebutuhan dasar, terutama dalam mendukung aktivitas ekonomi, pendidikan, dan layanan publik yang kini sangat bergantung pada teknologi dan konektivitas.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada penjelasan resmi dari PLN Aceh maupun otoritas pemerintah terkait gangguan listrik berkepanjangan ini.














