Deli Serdang | Tubinnews.com // Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang resmi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pencopotan terhadap dua Kepala Sekolah Dasar Negeri, yakni Marliyah (SD Negeri 104207) dan Sri Weny.
Hal itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Deli Serdang, Irwansyah Putra M, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (26/9/2025).
“Sudah keluar SK-nya, Bang,” ujarnya singkat.
Kepala Sekolah Marliyah, ketika dikonfirmasi, mengaku sedang sakit dan memilih beristirahat di rumah.
“Nanti sore mau berobat, Bang. Sekarang istirahat di rumah saja,” katanya lirih.
Sementara itu, Kepala Sekolah Sri Weny memilih bungkam. Bahkan, nomor WhatsApp wartawan sudah diblokir sehingga sulit dimintai keterangan terkait pemanggilan dirinya ke Dinas Pendidikan.
Sebelumnya, pencopotan Marliyah mengejutkan publik. Bupati Deli Serdang, dr. Asriluddin Tambunan, mencopotnya secara langsung pada acara peresmian program rehabilitasi toilet sekolah di SD Negeri 104207 Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kamis (4/9/2025).
Di hadapan guru, pejabat OPD, tamu undangan, hingga anggota DPRD, Bupati menunjuk Rosidun Dangoran sebagai pengganti. Rosidun dengan tegas menyatakan kesiapannya.
“Siap, Pak,” jawabnya singkat, yang langsung disambut tepuk tangan hadirin.
Dalam pidatonya, Bupati Asriluddin menekankan bahwa sekolah harus menjadi rumah kedua bagi siswa. Ia juga mengingatkan agar pengelolaan Dana BOS digunakan maksimal untuk perbaikan sarana prasarana, bukan untuk kepentingan pribadi.
“Kalau ada mobiler rusak, perbaiki dengan Dana BOS. Jangan tunggu hancur semua, jangan banyak mengeluh. Dan jangan ada praktik calo atau permainan proyek di sekolah. Kalau ada, segera saya copot,” tegas Bupati.
Ia juga menolak mentah-mentah permintaan Marliyah terkait pembangunan gedung baru. Menurutnya, dana BOS sudah mencapai 80 persen yang cukup dikelola untuk kebutuhan sekolah.
“Kalau semua hanya minta, berarti ada yang tidak beres. Saya tidak mau dengar ada kepala sekolah jual beli buku atau main proyek. Kalau tidak becus, besok juga saya copot,” tegasnya. Tak hanya soal anggaran, Bupati juga menekankan pentingnya menanamkan disiplin nasionalisme.
“Mulai besok, setiap jam 10 pagi, lagu Indonesia Raya harus dikumandangkan di semua sekolah. Kalau menyanyikan lagu kebangsaan saja tidak berdiri, bagaimana mau mendidik anak-anak dengan benar?” seru Asriluddin yang membuat suasana hening sejenak.
Pencopotan mendadak ini menjadi sinyal tegas Bupati bahwa tidak ada kompromi terhadap kepala sekolah yang dianggap tidak maksimal menjalankan tugas.
Sejumlah kepala sekolah yang hadir saat itu tampak terdiam, sementara Marliyah terlihat pasrah menerima keputusan.
Acara tersebut juga disaksikan langsung oleh anggota DPRD Deli Serdang dari PKB, H. Rakhmadsyah SH, Camat Percut Sei Tuan, serta jajaran pejabat OPD.(Red)