Aceh Barat || Tubinnews.com || Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di wilayah Barat Selatan Aceh kembali menggelar aksi damai di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, Senin (8/9/2025).
Aksi ini merupakan lanjutan dari demonstrasi sebelumnya yang berlangsung pada 1 September 2025, yang sempat berujung ricuh akibat ketidakhadiran Ketua DPRK Aceh Barat saat itu. Kali ini, dalam aksi jilid II ini massa aksi akhirnya disambut langsung oleh Ketua DPRK Aceh Barat, Hj. Siti Ramazan bersama sejumlah anggota DPRK dari berbagai fraksi partai.
Dalam orasinya, mahasiswa secara bergantian menyuarakan enam tuntutan utama, antara lain:
1. Pengesahan RUU Perampasan Aset
2. Penyusunan rencana reformasi perpajakan yang lebih adil
3. Pembersihan dan reformasi besar-besaran di tubuh DPR
4. Reformasi Polri, termasuk evaluasi sistem rekrutmen dan kinerja
5. Penghentian tindakan represif aparat Polri terhadap massa aksi serta pengawalan proses hukum terhadap pelaku kekerasan
6. Pembebasan seluruh massa aksi yang ditahan di berbagai wilayah Indonesia
Aksi yang berlangsung di bawah terik matahari ini berjalan tertib dan damai. Ketua DPRK Aceh Barat, Hj. Siti Ramazan menyampaikan apresiasinya atas sikap mahasiswa yang menyampaikan aspirasi secara damai dan teratur.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasi dengan tertip, apa yang disuarakan hari ini adalah bentuk kepedulian dan keresahan yang patut kami dengar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hj. Siti Ramazan menegaskan bahwa pihak DPRK akan menindaklanjuti petisi yang diserahkan oleh mahasiswa kami akan teruskan surat petisi ini ke DPRA dalam beberapa hari ke depan, kemudian akan kami paripurnakan di DPRK. Setelah itu, kami akan kembali mengundang perwakilan mahasiswa untuk berdialog secara formal,” tambahnya.
Salah satu orator aksi, Alfa, dalam orasinya menegaskan bahwa aksi ini bukan bentuk kerusuhan, melainkan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kondisi masyarakat.
“Saya sudah empat kali aksi di gedung DPRK ini, baru kali ini Ketua DPRK hadir, namun kami tetap apresiasi atas kehadirannya, kami bukan perusuh, kami adalah agen kontrol sosial, jangan takut kepada mahasiswa kami hanya menyampaikan suara rakyat,” serunnya.
Aksi damai tersebut ditutup dengan penandatanganan petisi oleh seluruh anggota DPRK yang hadir. Massa aksi pun membubarkan diri dengan tertib setelah menyelesaikan penyampaian tuntutan mereka.