Aceh Barat | Tubinnews.com – Lembaga Aspirasi Nasional Atjeh (LANA) menyoroti maraknya aktivitas Galian C ilegal yang terjadi di aliran Krueng Meureubo Desa Pasi Pinang Kabupaten Aceh Barat. Aktivitas penambangan ilegal tersebut dinilai telah merusak lingkungan, merugikan negara dan mengancam keselamatan masyarakat sekitar.
Ketua LANA Teuku Laksamana Jowa dalam keterangannya kepada media, Jumat (5/9/2025), menegaskan bahwa praktik tambang ilegal di wilayah tersebut sudah berlangsung cukup lama tanpa adanya tindakan hukum yang tegas dari aparat kepolisian maupun pemerintah daerah.
“Kami menilai ada pembiaran terhadap aktivitas Galian C ilegal yang terjadi di Krueng Meureubo. Padahal, kegiatan ini sangat jelas melanggar hukum dan berdampak langsung terhadap kerusakan lingkungan serta ekosistem sungai,” ujar Teuku Laksamana.
Menurutnya, pengambilan material berupa pasir dan batu secara ilegal di sungai tersebut bukan hanya menyalahi aturan perundang-undangan terkait lingkungan hidup dan pertambangan tetapi juga merugikan pendapatan daerah karena tidak melalui mekanisme perizinan yang sah.
LANA meminta Polda Aceh dan Polres Aceh Barat segera turun tangan untuk menghentikan aktivitas tersebut serta menangkap para pelaku yang terlibat.
Negara tidak boleh kalah dengan praktik-praktik ilegal seperti ini penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu. Kami mendesak agar pelaku ditangkap dan diproses secara hukum serta menutup semua lokasi tambang ilegal yang ada di kawasan Krueng Meureubo tegasnya.
Teuku Laksamana juga mengingatkan bahwa praktik tambang ilegal berpotensi menyebabkan bencana seperti banjir dan longsor, apalagi jika dilakukan tanpa kajian lingkungan yang memadai.
LANA berkomitmen untuk terus mengawal isu ini dan akan melaporkan kasus tersebut ke instansi yang berwenang termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jika tidak ada tindakan nyata dari aparat penegak hukum di daerah.
Kami tidak akan tinggal diam lingkungan Aceh harus dilindungi demi masa depan generasi mendatang pungkasnya.