Medan | Tubinnews.com – Ribuan mahasiswa bersama pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Polda Sumatera Utara pada Senin (1/9/2025).
Massa menuntut pencopotan Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Februanto buntut tindakan represif aparat saat membubarkan demonstrasi pada 26 Agustus 2025 lalu.
Koordinator aksi mahasiswa dalam orasinya menegaskan bahwa banyak peserta demo sebelumnya mengalami kekerasan, bahkan ada yang ditangkap serta mendapat perlakuan tidak manusiawi.
“Banyak sekali tuduhan terhadap kita. Mahasiswa ditangkap, dipukul, bahkan disiksa. Apa kita ikhlas membayar pajak, menggaji mereka, tapi justru mereka yang membunuh saudara kita driver ojol Affan,” teriaknya penuh emosi massa aksi
Seruan massa kian memanas dengan yel-yel perjuangan, “Hidup mahasiswa! Hidup perempuan Indonesia! Hidup rakyat Indonesia! Reformasi! Reformasi!”
Setelah hampir satu jam berorasi, Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Februanto akhirnya turun langsung menemui massa aksi.
Dalam keterangannya, Whisnu mengaku siap menerima segala konsekuensi, termasuk bila dirinya harus dicopot dari jabatan Kapolda.
“Saya diperintah oleh Kapolri untuk bertugas di Sumut, dan saya juga siap dipindahkan atau dicopot bila memang terbukti ada kesalahan. Namun, saya akan menindak tegas anggota yang bersalah dan segera memperbaiki kekurangan kami,” tegas Whisnu.
Aksi unjuk rasa berjalan aman, tertib, dan kondusif. Setelah mendengarkan pernyataan langsung dari Kapolda, massa mahasiswa dan ojol akhirnya membubarkan diri dengan tertib.