Banda Aceh | Tubinnews.com – Idris (61), warga Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar, harus berurusan dengan polisi setelah tertangkap mengangkut 7,77 kubik kayu ilegal menggunakan truk Colt miliknya.
Penangkapan dilakukan di kawasan Gampong Data Makmur, Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, pada Selasa (19/8/2025). Saat diperiksa, Idris tidak dapat menunjukkan dokumen sah terkait kayu jenis Meudangbalu atau rimba campuran yang ia bawa.
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, AKP Donna Briadi, mengatakan Idris ditangkap bersama seorang rekannya, Fakri Zamzam.
“Saat itu yang bersangkutan diamankan bersama seorang rekannya yakni Fakri Zamzam, mereka baru saja membeli kayu dari lelaki bernama Sudirman,” ujar Donna dalam konferensi pers, Rabu (27/8/2025).
Dari hasil pemeriksaan, diketahui Idris membeli kayu dari Sudirman seharga Rp800 ribu. Kayu tersebut rencananya akan dibawa ke kilang untuk diolah menjadi papan, kemudian dijual ke panglong di sekitar Banda Aceh dengan harga Rp2,5 juta per kubik.
“Yang bersangkutan selama ini telah menjadi target operasi kita, karena hal ini bukan satu kali saja terjadi, tapi berulang kali,” kata Donna.
Polisi menetapkan Idris sebagai tersangka, sementara Fakri Zamzam dijadikan saksi karena dalam pemeriksaan diketahui ia tidak terlibat dalam pengangkutan kayu dan hanya menemani Idris.
“Dalam kasus ini kita mengamankan barang bukti truk beserta suratnya, tiga belas batang kayu rimba campuran yang jumlahnya tujuh kubik lebih serta ponsel yang digunakan oleh tersangka,” ungkap Donna.
Atas perbuatannya, Idris dijerat Pasal 88 ayat (1) huruf a jo Pasal 16 UU RI Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Perpu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.