Aceh Barat | Tubinnews.com – Majelis Pengajian dan Zikir Tastafi (Tasawuf, Tauhid, dan Fiqih) Kabupaten Aceh Barat resmi dikukuhkan oleh ulama kharismatik Aceh, Abu Syekh H. Hasanoel Bashry HG atau yang akrab disapa Abu Mudi. Pengukuhan berlangsung dalam kegiatan Silaturahmi dan Pengukuhan Tastafi Aceh Barat pada Jumat malam (22/8/2025) di Aula Hotel Parkside Meuligo, Meulaboh.
Pengukuhan tersebut menandai dimulainya kiprah resmi Tastafi di Aceh Barat dengan kepengurusan yang dipimpin oleh Tgk. H. Surianto Sudirman, Lc., MA sebagai Ketua. Acara turut dihadiri ulama, pimpinan dayah, tokoh masyarakat, serta santri dari 12 kecamatan di Aceh Barat. Hadir pula Ketua MPU Aceh Barat, Ketua Tastafi Nagan Raya, serta sejumlah tamu kehormatan lainnya.
Dalam sambutannya, Tgk. Surianto Sudirman menyampaikan harapan atas kehadiran Abu Mudi dan Ayah Cot Trueng di Aceh Barat. “Semoga dengan kehadiran Abu Mudi dan Ayah Cot Trueng di Bumi Teuku Umar, dapat membawa keberkahan dan kebaikan bagi masyarakat Aceh Barat serta memberikan pemahaman yang utuh bagi kita semua tentang risalah dakwah Ahlussunnah Wal Jamaah lewat Majelis Pengajian dan Zikir Tastafi sebagaimana di 22 kabupaten/kota lainnya,” ujarnya.
Ketua Tastafi Pusat, Tgk. H. Muhammad Amin Daud atau Ayah Min Cot Trueng, juga menyampaikan apresiasi atas momentum ini. “Saya berharap ini adalah permulaan yang baik bagi Tastafi Aceh Barat karena pengukuhan ini langsung dihadiri oleh Abu Mudi dan semoga Tastafi Aceh Barat berkembang untuk kebermanfataan bagi masyarakat luas,” ungkapnya.
Dalam tausiyahnya, Abu Mudi menekankan pentingnya peran Tastafi sebagai wadah transfer ilmu. “Kita berharap Tastafi menjadi salah satu wadah bagi para teungku dayah dan para santri untuk mentransfer ilmu Tauhid, Fiqih, dan Tasawuf yang notabene itu adalah hal yang paling prinsipil dalam agama kita (Iman, Islam dan Ihsan) kepada masyarakat dengan pendekatan yang terstruktur,” jelasnya.
“Tastafi nyoe ken sagai na di Atjeh, tapi na cit perwakilan di luwa Atjeh bahkan di mancanegara (Malaysia, Skotlandia dan beberapa negara lain),” tambahnya.
Sementara itu, Waled Harmen selaku Dewan Pakar Tastafi Aceh Barat menegaskan pentingnya peran Tastafi dalam merangkul berbagai model pengajian. “Insya Allah, Tastafi Aceh Barat akan menggelar pengajian rutin, baik untuk kalangan guru dayah maupun masyarakat umum,” katanya.
Pengukuhan Tastafi Aceh Barat diharapkan menjadi awal gerakan dakwah berbasis ibadah, ilmu, dan akhlak, sekaligus menambah semangat baru dalam mengkaji kitab kuning di Aceh Barat demi memperkuat pemahaman Islam rahmatan lil ‘alamin.