Aceh Barat || Tubinnews.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asisten II) Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Aceh Barat, Dr. Ir. Kurdi, ST., MT., MH., IPM., ASEAN.Eng, memimpin rapat pengendalian inflasi daerah yang berlangsung di Aula Cut Nyak Dhien Setdakab pada Rabu (13/8/2025).
Rapat tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disperindagkop), Kepala Dinas Pangan, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak), serta perwakilan dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Dalam paparannya, Kurdi menyampaikan bahwa berdasarkan data Indeks Harga Konsumen (IHK) Meulaboh per Juli 2025, tingkat inflasi di Kabupaten Aceh Barat masih tergolong tinggi.
Data tersebut mencatat inflasi Month-to-Month (M-to-M) sebesar 0,39 persen, Year-to-Date (Y-to-D) sebesar 2,74 persen, dan Year-on-Year (Y-on-Y) mencapai 3,82 persen.
“Tingginya inflasi di Aceh Barat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kenaikan harga emas,” jelas Kurdi.
Selain itu, sektor pangan juga turut menyumbang inflasi, meskipun masih dalam batas wajar. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain beras, bawang merah, dan telur.
“Untuk harga beras, dalam sepekan terakhir mulai menunjukkan penurunan. Namun, jika ke depan terjadi lonjakan harga bahan pokok yang berpotensi meningkatkan inflasi, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat akan melakukan intervensi pasar,” tambahnya.
Kurdi menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan inflasi di wilayah Aceh Barat dan secara berkala akan mengadakan rapat lanjutan untuk pengendalian inflasi.