Deli Serdang | tubinnews.com – Setelah melalui upaya pencarian selama dua hari, Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan korban remaja laki-laki an. Fadil berusia 16 tahun yg merupakan warga sekitar dilaporkan hanyut di Sungai Belawan, Kabupaten Deli Serdang. Dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu sore (30/07) sekitar Pukul 17.30 Wib.
Tragis ini bermula pada Selasa, 29 Juli 2025, pukul 16.00 WIB, saat korban bersama enam orang temannya hendak berenang menyeberangi Sungai Belawan, tepatnya di Desa Kelambir Lima Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang untuk menambil pelepah pisang. Kelima teman nya berhasil menyeberang sungai, namun korban diduga kurang mahir berenang hanyut terseret arus sungai yang memiliki arus cukup deras.
Korban langsung terseret arus, sementara teman-temannya yang panik berusaha menolong namun korban tak terselamatkan hingga akhirnya segera meminta bantuan warga sekitar. Laporan kejadian tersebut kemudian diteruskan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Medan.
Tim SAR Gabungan yang dikoordinir Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan memulai operasi sejak hari pertama laporan diterima. Pada hari kedua operasi, Rabu (30/07), pencarian dilanjutkan dengan metode penyisiran permukaan air menggunakan perahu LCR, menggunakan sonar aqua eyes dan pencarian darat di sepanjang bantaran sungai.
Sebanyak sekitar 20 personel gabungan dari Basarnas Medan, TNI, Polri, BPBD Deli Serdang, potensi SAR dan masyarakat lainnya dikerahkan.
Sekitar pukul 17.30 WIB, korban ditemukan oleh tim SAR Gabungan dalam kondisi meninggal dunia, tersangkut di antara batang kayu dan semak-semak di pinggir aliran sungai, sekitar 200 meter dari lokasi kejadian awal. Proses evakuasi korban berjalan lancar dan jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan, Hery Marantika, S.H., M. Si menyampaikan belasungkawa atas musibah yang terjadi, serta apresiasi atas kerja sama seluruh unsur yang terlibat dalam operasi pencarian.
“Kami menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban. Operasi SAR ini merupakan bentuk sinergi antara Basarnas dan unsur potensi SAR lainnya, termasuk masyarakat yang turut aktif membantu pencarian sejak hari pertama,” ujar Hery.
Lebih lanjut, Hery juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap risiko bermain di sekitar sungai, terutama saat musim hujan dan kondisi arus deras.
“Kami mengimbau agar masyarakat, khususnya orang tua, selalu mengawasi aktivitas anak-anak di sekitar aliran sungai. Sungai bukan tempat bermain yang aman, terutama saat debit air meningkat dan arus cukup kuat,” tambahnya.
Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi ditutup pada Rabu sore dan seluruh unsur yang terlibat telah kembali ke satuan masing-masing.