Simeulue | Tubinnews.com – Kondisi akses jalan menuju Desa Lafakha, Kecamatan Alafan, Kabupaten Simeulue, kian hari semakin memprihatinkan di beberapa titik, badan jalan mengalami pengikisan parah akibat aliran air dan cuaca ekstrem yang menyebabkan longsor. Salah satu titik yang paling rawan berada di tanjakan pertama setelah melewati Desa Lafakha, di mana kondisi jalan saat ini sangat membahayakan pengguna jalan.
Warga sekitar mengungkapkan kekhawatiran mendalam terhadap kondisi ini, mengingat akses jalan tersebut merupakan satu-satunya jalur penghubung utama menuju wilayah Lafahak dan sekitarnya hingga membahayakan pengendara yang melintas.
Salah seorang tokoh masyarakat, Amir Dagang menyampaikan harapannya agar Pemerintah Kabupaten Simeulue maupun Pemerintah Provinsi Aceh segera mengambil langkah konkrit dalam menangani persoalan ini.
“Kita tidak bisa terus-menerus membiarkan kondisi seperti ini, Pemerintah harus segera turun tangan, apakah itu dengan memperbaiki badan jalan yang longsor, atau mengaktifkan kembali jalan alternatif yang pernah dibuka melalui program TMMD pada tahun 2023 lalu,” ungkap Amir, Jumat (18/7/2025).
Ia menambahkan, jalan tersebut sebenarnya sudah beberapa kali ditinjau oleh pejabat daerah yang memiliki peran penting dalam pemerintahan. Namun, hingga saat ini, belum ada tindak lanjut nyata terkait perbaikan jalan tersebut.
“Kami sangat menyayangkan jika harus menunggu jatuh korban lebih banyak dan viral dulu di media sosial, baru kemudian pemerintah bertindak. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal keselamatan masyarakat,” tegasnya.
Menurut Amir, perhatian pemerintah terhadap Kecamatan Alafan selama ini terkesan minim. Ia bahkan menyoroti bahwa sejak dilantik sejak pada 8 Maret 2025, Bupati Simeulue belum sekalipun berkunjung ke Kecamatan Alafan untuk bertatap muka dan bersilaturahmi dengan masyarakat setempat.
“Kami merasa seperti daerah yang dianaktirikan. Padahal, masyarakat di sini juga bagian dari Kabupaten Simeulue yang memiliki hak untuk mendapatkan infrastruktur layak dan perhatian dari pemerintah,” tambah Amir.
Warga Alafan berharap pemerintah daerah dan provinsi segera menyusun rencana konkret, baik itu penanganan darurat maupun jangka panjang. Mengingat musim penghujan yang bisa memperparah longsor, langkah cepat dan tepat menjadi hal yang mendesak.
Sebagai daerah dengan akses terbatas dan medan geografis yang menantang, Lafahak dan sekitarnya sangat bergantung pada infrastruktur jalan yang layak, jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin seluruh akses akan terputus total, dan berdampak langsung pada kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat.
Selanjutnya, Redaksi media TubinNews.com mengkonfirmasi Kadis PUPR Simeulue Zulfata, melalui WhatsApp, ia menyampaikan bahwa pihak pemerintah kabupaten Simeulue telah memberikan surat kepada Gubenur Aceh saat ini melalui bupati simeulue.
“Memang penanganan dari provinsi belum semuanya, baru ditangani Jembatan Lalla, Amaiteng dan bahu jalan pada beberapa tempat. Kami koordinasikan, mengingatkan terus untuk penanganan lokasi lain sesuai surat Bupati Simeulue kepada Gubenur Muzakir Manaf,” katanya.
“Kendala di propinsi minim anggaran, kita koordinasikan terus, supaya tergerak mereka tangani. Selalu berkoordinasi baik dengan kadis PUPR Aceh maupun PPTK yg menangani pemeliharaan jalan di PUPR ACEH. Persoalan kewenangan, sering kali menjadi bumerang. Oleh karena itu, kita tetap upayakan supaya ditangani oleh lembaga yg berwenang menanganinya, dalam hal ini PUPR Aceh,” pungkas Zulfata.