Simeulue | Tubinnews.com – Kabupaten Simeulue resmi menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pra Kualifikasi Pekan Olahraga Aceh (Pra PORA) 2025 untuk cabang olahraga dayung Minggu, 29 Juni 2025.
Kegiatan ini menjadi magnet tersendiri bagi pecinta olahraga air Sebanyak 11 kabupaten/kota dari seluruh Aceh mengirimkan atlet terbaiknya untuk berpartisipasi, sebagai bagian dari seleksi ketat menuju PORA 2026 yang akan digelar di Aceh Jaya.
Hari pertama penyelenggaraan langsung menyedot perhatian publik dan memperlihatkan antusiasme tinggi masyarakat Simeulue. Sebanyak enam tim dari enam kabupaten/kota turun berlaga dalam perlombaan pembuka. Salah satu yang mencuri perhatian adalah penampilan impresif tim tuan rumah, Kabupaten Simeulue.
Dalam sesi perlombaan pagi, yang mempertemukan tiga tim dalam satu nomor kompetisi, tim dayung Simeulue tampil memukau dan berhasil keluar sebagai pemenang. Kemenangan ini disambut hangat oleh masyarakat yang memadati arena lomba dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi daerah kepulauan yang dikenal memiliki kekayaan maritim ini.
Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Aceh, T. Sulaiman Badai, turut hadir dalam pembukaan dan menyampaikan apresiasi mendalam atas penyelenggaraan yang dinilai sukses dan penuh semangat.
“Ini adalah ajang seleksi penting menuju PORA Aceh Jaya. Saya harap seluruh atlet bertanding dengan menjunjung tinggi sportivitas dan tampil optimal. Simeulue memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan olahraga dayung nasional, didukung oleh kondisi geografis dan antusiasme masyarakatnya,” ujar T. Sulaiman dalam sambutannya.
Wakil Bupati: Simeulue Tunjukkan Keseriusan dan Prestasi
Sementara itu, Wakil Bupati Simeulue, Nusar Amin, dalam pidato pembukaannya menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada daerahnya sebagai tuan rumah. Ia menegaskan bahwa Simeulue tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga memiliki komitmen kuat dalam membina prestasi olahraga.
“Alhamdulillah, hari ini kita resmi membuka Pra PORA cabang dayung. Sebanyak 11 kabupaten/kota turut berpartisipasi, dan enam di antaranya sudah bertanding hari ini, termasuk Simeulue. Kemenangan tim kita di perlombaan pembuka tentu sangat menggembirakan dan menjadi penyemangat tersendiri. Ini bukti bahwa Simeulue tidak hanya siap sebagai penyelenggara, tetapi juga siap bersaing secara prestasi,” ujar Nusar Amin.
Ia menambahkan, kesuksesan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari langkah besar Simeulue dalam kancah olahraga Aceh. “Kami punya mimpi besar, dan kami siap memperjuangkannya. Bukan hanya sukses sebagai tuan rumah Pra PORA, tetapi suatu saat nanti kami siap mengajukan diri sebagai tuan rumah PORA,” tambahnya dengan optimis.
Seleksi Ketat, Hanya 7 Daerah Lolos ke PORA 2026
Pra PORA cabang dayung 2025 akan berlangsung selama sepekan penuh, hingga 4 Agustus 2025. Selama itu, para atlet akan bertanding dalam berbagai nomor kompetisi seperti Tradisional Boat Race (TBR/perahu naga), rowing, dan kayak. Penilaian dilakukan secara objektif dan profesional oleh wasit serta juri bersertifikat nasional, guna memastikan hasil seleksi yang berkualitas.
Dari 11 kabupaten/kota yang bertanding, hanya tujuh daerah terbaik yang akan lolos ke putaran final PORA 2026 di Aceh Jaya. Atmosfer kompetitif yang tinggi dan semangat sportivitas menjadi warna tersendiri dalam ajang ini. Tidak hanya menjadi sarana seleksi, Pra PORA juga menjadi wadah lahirnya atlet dayung potensial yang kelak dapat mewakili Aceh di tingkat nasional.
Dengan penyelenggaraan yang rapi dan antusiasme masyarakat yang tinggi, Simeulue menunjukkan kapasitasnya sebagai tuan rumah ajang olahraga tingkat provinsi. Diharapkan, semangat yang ditunjukkan di Pra PORA ini menjadi fondasi kuat untuk kemajuan olahraga dayung di Aceh.