Banda Aceh | Tubinnews.com – Dukungan terhadap rakyat Palestina terus menggema di berbagai penjuru dunia, tak terkecuali di Aceh. Ratusan warga Banda Aceh yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Aceh Bela Palestina menggelar aksi solidaritas pada Minggu, 22 Juni 2025, di kawasan Tugu Simpang Lima.
Aksi yang berlangsung damai ini diawali dengan long march dari halaman Masjid Raya Baiturrahman menuju pusat kota. Dengan membawa bendera Palestina, poster, dan spanduk bertuliskan “Boikot Produk Pro-Israel” serta “Free Palestine”, para peserta aksi menyuarakan perlawanan terhadap agresi militer Israel di Jalur Gaza.
Koordinator aksi, Syauqi Umardhian, menegaskan bahwa aksi ini bukan hanya bentuk empati, tetapi juga dorongan agar pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas terhadap kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel.
“Kami mendesak pemerintah Indonesia dan negara-negara di dunia agar memutus semua bentuk hubungan diplomatik, ekonomi, dan militer dengan Israel serta para pendukungnya. Ini saatnya berdiri di pihak yang benar,” tegas Syauqi dari atas mobil komando.
Syauqi juga menuntut agar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, segera diadili di Mahkamah Internasional atas dugaan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina.
“Israel telah membunuh ribuan warga sipil, menghancurkan rumah sakit, sekolah, bahkan tempat ibadah. Ini bukan lagi konflik biasa, ini genosida. Dunia harus bergerak,” ujarnya.
Selain kecaman terhadap Israel, massa juga menyerukan agar Mesir dan Israel segera membuka jalur perbatasan Rafah, yang selama ini menjadi satu-satunya akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Bantuan dari dunia internasional sudah menumpuk, tapi tidak bisa masuk karena blokade. Ini menyengsarakan warga sipil. Rafah harus dibuka sekarang juga,” tambah Syauqi.
Tak kalah penting, Aliansi Rakyat Aceh mengajak masyarakat untuk aktif memboikot produk dan perusahaan yang terafiliasi atau mendukung pendudukan Israel atas Palestina.
“Kita bisa ikut berjuang lewat aksi boikot. Jangan beli produk yang mendanai penjajahan. Ini cara paling sederhana tapi berdampak besar,” ujarnya.
Dalam aksi tersebut, Syauqi juga menyuarakan agar pemerintah Indonesia menetapkan Hari Solidaritas Nasional untuk Palestina sebagai momentum tetap dalam kalender nasional.
“Palestina adalah salah satu negara pertama yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Sudah seharusnya kita membalas dengan solidaritas yang nyata,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga mendorong agar lembaga pendidikan seperti sekolah, dayah, masjid, dan kampus aktif memberikan edukasi kepada generasi muda tentang sejarah dan perjuangan rakyat Palestina.
“Kesadaran harus dibentuk sejak dini,” kata Syauqi menegaskan.