Selasa, 8 Juli 2025
TubinNews
Advertisement
  • Home
  • News
  • Internasional
  • Nasional
  • Pemerintahan
    • Kejaksaan
    • TNI-POLRI
  • Daerah
    • Aceh
    • SUMATERA UTARA
    • Sumatera Selatan
    • Banda Aceh
    • Medan
    • Langsa
    • Aceh Barat
    • Aceh Tenggara
    • SIMEULUE
    • SINGKIL
  • Lifestyle
    • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Wisata
    • Kuliner
    • Gaming
    • Movie
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Pendidikan
  • Hukrim
    • Hukum
    • Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
    • Ekonomi
    • Bisnis
  • Opini
  • Religi
  • Sosial
  • Serba-Serbi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Internasional
  • Nasional
  • Pemerintahan
    • Kejaksaan
    • TNI-POLRI
  • Daerah
    • Aceh
    • SUMATERA UTARA
    • Sumatera Selatan
    • Banda Aceh
    • Medan
    • Langsa
    • Aceh Barat
    • Aceh Tenggara
    • SIMEULUE
    • SINGKIL
  • Lifestyle
    • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Wisata
    • Kuliner
    • Gaming
    • Movie
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Pendidikan
  • Hukrim
    • Hukum
    • Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
    • Ekonomi
    • Bisnis
  • Opini
  • Religi
  • Sosial
  • Serba-Serbi
No Result
View All Result
TubinNews
No Result
View All Result
Home Opini

Empat Pulau “Hilang”: Ujian Nyata Kekuatan Politik Aceh

Redaksi by Redaksi
14 Juni 2025
Empat Pulau “Hilang”: Ujian Nyata Kekuatan Politik Aceh
Bagikan ke FBBagikan ke WABagikan ke Twitter

Oleh: Isra Fu’addi [Pemerhati Isu Aceh/Aktivis Muda Aceh]

Empat pulau milik Aceh—Pulau Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Lipan, dan Panjang—telah berpindah ke Sumatera Utara secara administratif dalam revisi aturan batas daerah oleh Kementerian Dalam Negeri. Bagi banyak orang, ini dianggap sebagai bentuk pencaplokan wilayah secara diam-diam. Tapi penulis ingin mengajak kita melihat persoalan ini dari sisi yang lebih mendalam: ini bukan hanya masalah pulau, tapi cermin dari lemahnya kekuatan politik Aceh di hadapan kekuasaan pusat.

Kita tidak sedang membahas hilangnya satu dua gugusan batu karang. Kita sedang bicara tentang bagaimana nasib wilayah bisa berubah hanya dengan tanda tangan pejabat pusat—tanpa daya tangkal dari elite dan struktur politik Aceh sendiri.

Pertanyaannya sekarang bukan sekadar “kenapa pulau kita diambil?” tapi “apa kita masih punya kekuatan untuk mengambilnya kembali?”

BeritaTerkait

WhatsApp-Image-2025-06-18-at-09.59.29-120x86 Empat Pulau “Hilang”: Ujian Nyata Kekuatan Politik Aceh

Konferda PGRI Simeulue: Harapan Baru Guru untuk Sosok Ketua yang Berpihak pada Hak-Hak Guru

18 Juni 2025
IMG-20250603-WA0010-120x86 Empat Pulau “Hilang”: Ujian Nyata Kekuatan Politik Aceh

Pancasila di Persimpangan Jalan: Antara Idealisme dan Realitas Politik Kontemporer

5 Juni 2025
WhatsApp-Image-2025-05-16-at-14.56.26-120x86 Empat Pulau “Hilang”: Ujian Nyata Kekuatan Politik Aceh

Kaya Sumber Daya, Miskin Harapan: Kabupaten Aceh Barat Butuh Revolusi SDM

16 Mei 2025

Politik Aceh: Besar di Daerah, Kecil di Pusat?

Sejak UUPA disahkan tahun 2006 sebagai hasil perjanjian damai Helsinki, Aceh punya posisi istimewa secara hukum dan politik. Tapi status istimewa tanpa daya tawar hanyalah teks kosong. Hilangnya empat pulau ini menyingkap sebuah kenyataan pahit: kita lemah dalam diplomasi pusat.

Apa yang sedang diuji dalam persoalan ini adalah, Pertama sejauh mana Pemerintah Aceh mampu membangun argumentasi hukum dan politik di meja Jakarta. Kedua sejauh mana perwakilan Aceh di DPR RI bisa menjadikan ini agenda bersama, bukan hanya isu lokal Aceh Singkil, dan terakhir sejauh mana elite politik Aceh bisa melawan secara cerdas, terstruktur, dan strategis, bukan hanya dengan retorika media.

Baca Juga :  Indonesia Dan Isu Palestina: Antara Ketulusan Solidaritas Dan Pencitraan Politik

Sampai hari ini, kita belum melihat sikap kolektif yang kuat. Belum ada tim hukum terpadu dari Pemerintah Aceh untuk menggugat keputusan Mendagri. Belum ada dorongan dari DPD RI asal Aceh untuk meminta klarifikasi resmi. Belum terlihat kekuatan politik Aceh sebagai satu barisan yang menggetarkan pusat.

Padahal kalau Aceh serius, banyak instrumen bisa digunakan: dari judicial review, tekanan publik, lobi lintas kementerian, hingga tekanan politik di Komisi II DPR RI.

Tantangan Bagi Para Elit Aceh

Penulis melihat ini sebagai ujian sejarah. Apakah para elit Aceh hari ini—baik eksekutif maupun legislatif—masih punya keberanian, ketegasan, dan visi untuk menjaga marwah dan wilayah Aceh? Atau mereka hanya sibuk memperpanjang jabatan dan mengamankan kursi masing-masing?

Empat pulau itu hanyalah awal. Jika ini dibiarkan, maka bukan tidak mungkin perairan laut, blok migas, dan pulau-pulau lain akan menyusul. Maka pertanyaannya bukan hanya soal “bisa dikembalikan atau tidak?”, tetapi siapa yang benar-benar bersedia memperjuangkannya?

Jangan Biarkan Aceh Dihapus Secara Diam-diam

Aceh hari ini menghadapi tantangan yang sangat nyata. Bukan perang senjata, bukan pemberontakan, tapi penghilangan perlahan identitas dan wilayah melalui proses hukum yang tak disadari. Dan ketika itu terjadi, bukan pusat yang salah sendiri—tapi kita yang diam, sibuk dengan urusan sendiri, dan gagal membangun satu kekuatan politik yang disegani.

Empat pulau itu sekarang jadi cermin. Apakah Aceh hari ini masih punya daya atau sudah menyerah?

Tags: Empat pulau milik Aceh

Berita Lainnya

Konferda PGRI Simeulue: Harapan Baru Guru untuk Sosok Ketua yang Berpihak pada Hak-Hak Guru
Opini

Konferda PGRI Simeulue: Harapan Baru Guru untuk Sosok Ketua yang Berpihak pada Hak-Hak Guru

18 Juni 2025
Pancasila di Persimpangan Jalan: Antara Idealisme dan Realitas Politik Kontemporer
Opini

Pancasila di Persimpangan Jalan: Antara Idealisme dan Realitas Politik Kontemporer

5 Juni 2025
Kaya Sumber Daya, Miskin Harapan: Kabupaten Aceh Barat Butuh Revolusi SDM
Opini

Kaya Sumber Daya, Miskin Harapan: Kabupaten Aceh Barat Butuh Revolusi SDM

16 Mei 2025
Guru Besar UB: Unjuk Rasa Harus Tetap Hargai Hak Orang Lain dan Taat Hukum
Opini

Guru Besar UB: Unjuk Rasa Harus Tetap Hargai Hak Orang Lain dan Taat Hukum

14 Mei 2025
Tulisan Tangan Dingin Akademisi Membangun Negeri: Tentang KPBU Skala Kecil di Indonesia
Opini

Tulisan Tangan Dingin Akademisi Membangun Negeri: Tentang KPBU Skala Kecil di Indonesia

23 April 2025
FKDM Mimika Apresiasi Keberhasilan Ops Damai Cartenz Tuntas Evakuasi dan Identifikasi Korban Kekejaman KKB
Opini

FKDM Mimika Apresiasi Keberhasilan Ops Damai Cartenz Tuntas Evakuasi dan Identifikasi Korban Kekejaman KKB

20 April 2025
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Latest
Polres Simeulue Amankan Terduga Pelaku Pelecehan Anak di Bawah Umur

Polres Simeulue Amankan Terduga Pelaku Pelecehan Anak di Bawah Umur

21 Juni 2025
Pria di Simeulue Barat Bacok Tiga Warga, Diduga Alami Gangguan Pikiran

Pria di Simeulue Barat Bacok Tiga Warga, Diduga Alami Gangguan Pikiran

1 Juni 2025
Pendaftaran Calon Sekda Simeulue Ditutup, Lima Kandidat Mendaftarkan Diri

Pendaftaran Calon Sekda Simeulue Ditutup, Lima Kandidat Mendaftarkan Diri

28 Mei 2025
Ketua Komisi I DPRK Simeulue, Rita Diana Angkat Bicara Terkait Pengunduran Diri Massal Aparatur Hukum Desa

Ketua Komisi I DPRK Simeulue, Rita Diana Angkat Bicara Terkait Pengunduran Diri Massal Aparatur Hukum Desa

30 Mei 2025
Sekda DS Ajak Tingkatkan Minat Baca, Literasi, dan Latih Kemampuan Berpikir Analitis

Sekda DS Ajak Tingkatkan Minat Baca, Literasi, dan Latih Kemampuan Berpikir Analitis

8 Juli 2025
Kejati Sumut Ekspose 6 Perkara Restorative Justice, Salah Satunya di Kejari Batu Bara

Kejati Sumut Ekspose 6 Perkara Restorative Justice, Salah Satunya di Kejari Batu Bara

8 Juli 2025
Polda Aceh akan Gelar Bhayangkara Run 2025, Total Hadiah Ratusan Juta Rupiah

Polda Aceh akan Gelar Bhayangkara Run 2025, Total Hadiah Ratusan Juta Rupiah

8 Juli 2025
Rombongan Kemenko Polhukam Kunjungan Kerja ke Aceh, Bahas Sinkronisasi UUPA dan Dana Otsus

Rombongan Kemenko Polhukam Kunjungan Kerja ke Aceh, Bahas Sinkronisasi UUPA dan Dana Otsus

8 Juli 2025

Berita Terkini

Sekda DS Ajak Tingkatkan Minat Baca, Literasi, dan Latih Kemampuan Berpikir Analitis

Sekda DS Ajak Tingkatkan Minat Baca, Literasi, dan Latih Kemampuan Berpikir Analitis

8 Juli 2025
Kejati Sumut Ekspose 6 Perkara Restorative Justice, Salah Satunya di Kejari Batu Bara

Kejati Sumut Ekspose 6 Perkara Restorative Justice, Salah Satunya di Kejari Batu Bara

8 Juli 2025
Polda Aceh akan Gelar Bhayangkara Run 2025, Total Hadiah Ratusan Juta Rupiah

Polda Aceh akan Gelar Bhayangkara Run 2025, Total Hadiah Ratusan Juta Rupiah

8 Juli 2025
Rombongan Kemenko Polhukam Kunjungan Kerja ke Aceh, Bahas Sinkronisasi UUPA dan Dana Otsus

Rombongan Kemenko Polhukam Kunjungan Kerja ke Aceh, Bahas Sinkronisasi UUPA dan Dana Otsus

8 Juli 2025
TubinNews

Tubinnews.com adalah sebuah platform media independen yang berkomitmen untuk menyajikan berita akurat dan terkini kepada masyarakat.

Follow Social Media kami

Kategori Berita

Berita Terakhir

Sekda DS Ajak Tingkatkan Minat Baca, Literasi, dan Latih Kemampuan Berpikir Analitis

Sekda DS Ajak Tingkatkan Minat Baca, Literasi, dan Latih Kemampuan Berpikir Analitis

8 Juli 2025
Kejati Sumut Ekspose 6 Perkara Restorative Justice, Salah Satunya di Kejari Batu Bara

Kejati Sumut Ekspose 6 Perkara Restorative Justice, Salah Satunya di Kejari Batu Bara

8 Juli 2025
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 TubinNews.com. Hak Cipta dilindungi undang - undang.

No Result
View All Result
  • News
  • Internasional
  • Nasional
  • Pemerintahan
    • Kejaksaan
    • TNI-POLRI
  • Daerah
    • Aceh
      • Banda Aceh
      • Aceh Barat
      • Langsa
      • Aceh Tenggara
      • Simeulue
      • Aceh Singkil
    • Sumatera Utara
      • Medan
      • Deli Serdang
    • Sumatera Selatan
  • Lifestyle
    • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Wisata
    • Kuliner
    • Gaming
    • Movie
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Pendidikan
  • Hukrim
    • Hukum
    • Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
    • Ekonomi
    • Bisnis
  • Opini
  • Religi
  • Sosial

© 2025 TubinNews.com. Hak Cipta dilindungi undang - undang.