Simeulue | Tubinnews.com – Musim panen cengkeh kembali berlangsung di kepulauan Kabupaten Simeulue, Aceh. Aroma harum dari bunga cengkeh yang dijemur di halaman rumah warga mulai tercium di berbagai sudut kampung. Di tengah tantangan ekonomi yang kerap melanda daerah kepulauan ini, panen raya cengkeh datang sebagai harapan baru bagi masyarakat.
Pohon-pohon cengkeh yang selama ini tumbuh subur di tanah Simeulue mulai menunjukkan hasil. Para petani dari berbagai desa tampak sibuk mempersiapkan diri untuk memetik dan menjemur hasil panen mereka.
Semangat menyelimuti wajah-wajah mereka yang berharap musim ini akan membawa rezeki melimpah,tidak sedikit warga yang kembali aktif merawat kebunnya dimana beberapa tahun terakhir hasil panen cenderung menurun akibat dan harga jual yang tidak stabil.
Kembalinya musim panen cengkeh yang melimpah ini membawa masyarakat Simeulue bernostalgia ke masa kejayaan pulau mereka pada awal 1980-an saat itu, Simeulue dikenal sebagai salah satu daerah penghasil cengkeh berkualitas tinggi di Indonesia.
Komoditas ini sempat menjadi primadona dan andalan utama dalam mendorong roda perekonomian masyarakat lokal bahkan Simeulue menjadi daerah tujuan banyak pencari kerja dari wilayah lain yang ingin mengadu nasib lewat sektor pertanian, khususnya perkebunan cengkeh.
Pada masa itu, para petani cengkeh hidup dengan taraf ekonomi yang cukup baik,mereka mampu menyekolahkan anak-anak hingga ke luar daerah, membangun rumah permanen, hingga membeli kendaraan pribadi, hal yang cukup langka di banyak wilayah pelosok kala itu. Petani cengkeh tidak bisa dipandang sebelah mata, mereka merupakan tulang punggung perekonomian desa yang membawa perubahan nyata.
Kini, musim panen tahunan itu kembali mewarnai diwilayah kepulauan tersebut. Di tengah keterbatasan infrastruktur dan akses pasar, warga tetap bersemangat menyambut musim panen dengan penuh harapan.
“Kami berharap harga cengkeh stabil, sehingga hasil panen tahun ini bisa membantu kami memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anak,” harap salah seorang petani cengkeh, Faisal.