Parapat,Tubinnews.com | Suasana pergantian tahun di Kota Wisata Parapat, Kabupaten Simalungun, diwarnai keluhan wisatawan terkait maraknya praktik parkir liar. Sejumlah pengunjung mengaku dimintai tarif parkir sebesar Rp 5.000 oleh pihak tak resmi, bahkan di sekitar pos pengamanan malam tahun baru.
“Kami tidak keberatan membayar parkir, asalkan resmi. Tapi ini seperti dipaksa, kalau tidak bayar, kendaraan kami diancam akan hilang,” ujar Dedi, salah satu wisatawan asal Medan.
Lokasi parkir liar ini terpantau tidak jauh dari pos pengamanan yang seharusnya menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung. Namun, beberapa wisatawan menduga praktik tersebut justru mendapatkan perlindungan dari oknum tertentu.
“Aneh, ini kan dekat pos pengamanan, tapi sepertinya dibiarkan. Apakah ada yang membekingi?” tanya Yuni, wisatawan lain yang merasa kecewa.
Sementara itu, pihak kepolisian setempat belum memberikan keterangan resmi terkait laporan ini. Kepala Pos Pengamanan Parapat, ketika dikonfirmasi, menyatakan akan segera menyelidiki dan menertibkan praktik parkir liar tersebut.
“Kami akan segera menindaklanjuti laporan dari masyarakat. Kami berkomitmen untuk menciptakan suasana aman dan nyaman bagi semua pengunjung,” ujar salah seorang petugas yang enggan disebutkan namanya.
Praktik parkir liar ini menjadi sorotan serius karena merusak citra Parapat sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Danau Toba. Wisatawan berharap ada tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menghentikan praktik yang merugikan ini.(Red)