Wisatawan Adu Senjata di Pelabuhan Ajibata, Dishub Sumut Dinilai Gagal Bangun Kota Wisata

|

DITAYANG:

Ajibata, Tubinnews.com | Insiden mengerikan terjadi di Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba, pada Kamis, 2 Januari 2024. Sejumlah wisatawan terlibat adu senjata antara senjata api dan parang, yang membuat suasana pelabuhan berubah mencekam. Peristiwa ini memicu perhatian serius terhadap keamanan dan pengelolaan di kawasan wisata tersebut.

 

 

 

 

Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Kadishub Sumut), Agustinus Panjaitan, hanya memberikan tanggapan singkat melalui pernyataan, “Tks infonya, kami akan cek ke KSOPP.” Namun, tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai dugaan pungutan liar parkir sebesar Rp10.000, yang menjadi salah satu pemicu konflik tersebut.

BACA JUGA  Kapolda Aceh Sambut Kedatangan Presiden Jokowi

 

 

 

 

Kejadian ini menunjukkan lemahnya pengelolaan dan pengawasan Dinas Perhubungan terhadap kawasan wisata yang menjadi kebanggaan Sumatera Utara. Pelabuhan Ajibata, sebagai salah satu gerbang utama menuju destinasi wisata Danau Toba, seharusnya mencerminkan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan.

 

 

 

Namun, insiden ini menunjukkan ketidakseriusan pihak terkait dalam memastikan hal tersebut.

 

 

 

Dugaan adanya pungutan liar parkir menambah sorotan buruk terhadap pengelolaan kawasan ini. Tidak ada kejelasan apakah dana tersebut masuk ke kas resmi atau menjadi praktik ilegal yang merugikan masyarakat dan wisatawan. Hal ini tidak hanya mencoreng citra pelabuhan, tetapi juga membuat kepercayaan wisatawan menurun.

BACA JUGA  KSOPP Dikritik, Dugaan Pungli Sebabkan Wisatawan Adu Senjata Api dan Samurai Picu Sorotan

 

 

 

 

Publik mendesak Kadishub Sumut dan pihak terkait untuk segera mengambil tindakan tegas. Klarifikasi yang minim dan terkesan mengabaikan akar masalah hanya memperburuk situasi. Peningkatan keamanan, transparansi pengelolaan dana, dan pengawasan ketat terhadap praktik ilegal menjadi tuntutan utama untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan.

 

 

 

 

Jika situasi ini tidak segera ditangani dengan serius, Pelabuhan Ajibata bukan hanya kehilangan daya tariknya sebagai kawasan wisata, tetapi juga dapat menjadi simbol kegagalan pengelolaan destinasi unggulan Sumatera Utara.(Red)

BACA JUGA  Aceh Kembali Raih Prestasi Pariwisata Ramah Muslim Indonesia