Samosir, Tubinnews.com | Sebuah insiden tak menyenangkan viral di media sosial setelah terjadi aksi pemukulan terhadap penyedia layanan jetski di kawasan Danau Toba, tepatnya di Tuk Tuk, Kecamatan Simanindo, pada Senin, 6 Januari 2024. Peristiwa ini menjadi perhatian warganet setelah diunggah melalui akun @seadosafarisamosir.
Unggahan tersebut mengundang respons luas, khususnya dari masyarakat setempat yang menuntut perhatian serius dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Samosir.
“Kami percaya #polressimanindo dan @polressamosir akan memberikan keamanan serta kepastian hukum bagi seluruh masyarakat di wilayah ini,” tulis akun tersebut.
Tidak hanya itu, warganet juga mempertanyakan langkah yang akan diambil oleh Disbudpar Samosir terkait insiden ini, mengingat pelaku pemukulan disebut sebagai alumni pelatihan pariwisata yang pernah diadakan oleh dinas tersebut.
“Bagaimana sikap #disbudparsamosir menindaklanjuti kejadian ini? Mengingat pelaku adalah peserta pelatihan pariwisata sebelumnya,” tambah unggahan itu.
Sementara itu, muncul pula tudingan dari sebuah akun TukTok jetski yang mengklaim bahwa insiden ini telah diatur dan sengaja direkam untuk diviralkan. “Sepertinya mengumpan dan sudah disetting.
Buktinya mereka sengaja merekam kejadian ini dari awal,” tulis akun tersebut.
Hingga saat ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Samosir, Tetti Naibaho, belum memberikan keterangan resmi terkait video viral tersebut. Keheningan ini semakin memperkuat desakan dari masyarakat dan warganet agar ada langkah konkret dalam meningkatkan sosialisasi dan keamanan pariwisata di kawasan Danau Toba.
Masyarakat berharap, peristiwa ini menjadi momentum bagi dinas pariwisata untuk melakukan perubahan positif, terutama dalam menjaga citra pariwisata Danau Toba sebagai destinasi unggulan nasional.
“Kami ingin suasana pariwisata di Danau Toba lebih aman dan nyaman. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi,” ujar salah satu warganet dalam kolom komentar.
Insiden ini membuka diskusi lebih luas tentang pentingnya pengelolaan pariwisata yang profesional, termasuk perlunya edukasi dan sosialisasi menyeluruh bagi para pelaku usaha serta pengunjung di kawasan wisata.(Red)