Simeulue // TubinNews.com – Pawai takbiran dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M di Kabupaten Simeulue tidak berjalan sesuai harapan banyak pihak. Alih-alih diwarnai dengan lantunan takbir yang menggema penuh khidmat, pawai justru diwarnai dengan suara bising knalpot blong dari kendaraan yang ikut serta dalam rombongan.
Pawai takbiran yang sejatinya bertujuan untuk merayakan hari kemenangan umat Islam dengan penuh suka cita malah terganggu oleh kebisingan. Biasanya, momen ini menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan menampilkan keceriaan masyarakat dalam menyambut Idul Fitri. Namun, kenyataannya berbeda lantaran gangguan suara knalpot blong yang menciptakan ketidaknyamanan bagi warga.
Tak hanya kendaraan roda dua dan roda empat yang ikut serta dalam pawai, tetapi juga beberapa mobil dinas yang turut dalam iring-iringan. Sebagian besar kendaraan tersebut tampak dimodifikasi dengan knalpot bersuara nyaring, mengganggu ketenangan dan meredupkan nuansa damai Idul Fitri.
Fenomena ini memicu kekecewaan di kalangan masyarakat. Pawai yang seharusnya menjadi momen kebersamaan justru berubah menjadi ajang kebisingan yang meresahkan. Banyak warga mengungkapkan rasa kecewa karena suasana sakral Idul Fitri yang penuh kebahagiaan seharusnya diisi dengan ketenangan, bukan dengan suara bising yang mengganggu kenyamanan.
Selain mengurangi makna dari perayaan Idul Fitri, suara knalpot blong juga menghambat arus lalu lintas. Tak jarang, kendaraan yang menggunakan knalpot modifikasi ini menyebabkan kemacetan dan menambah keresahan para pengguna jalan lainnya.
Masyarakat berharap ke depannya ada pengawasan lebih ketat terhadap kendaraan yang ikut serta dalam pawai takbiran agar kegiatan ini dapat berlangsung dengan lebih tertib dan khidmat. Pemerintah daerah serta pihak berwenang diharapkan mengambil langkah tegas agar tradisi takbiran tetap terjaga dalam nuansa yang lebih harmonis dan sesuai dengan esensi Idul Fitri.