Jakarta, Tubinnews – Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) menilai pelaksanaan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025 oleh Polri menunjukkan kemajuan signifikan. Operasi Ketupat 2025 dinilai berjalan optimal, meskipun masih diperlukan evaluasi di sejumlah titik krusial.
“Jumlah pemudik tahun ini memang turun menjadi sekitar 146,48 juta orang, dari 193,6 juta tahun lalu. Meski begitu, angka ini tetap besar. Polri berhasil menjaga situasi tetap kondusif di sebagian besar wilayah,” ujar Ketua Umum PP GMKI, Jefri Gultom, Rabu (9/4/2025).
Menurut Ketua Umum PP GMKI, penurunan jumlah pemudik cukup membantu aparat dalam pengendalian lalu lintas dan pelayanan keamanan. Ia juga menyoroti data Korlantas Polri yang mencatat adanya penurunan angka kecelakaan lalu lintas sebesar 30 persen selama masa Operasi Ketupat 2025.
“Penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan. Namun, kami berharap peningkatan tak hanya dilakukan pada kuantitas personel, tetapi juga pada kualitas pelayanan serta pendekatan humanis terhadap masyarakat pengguna jalan,” jelas Ketua Umum PP GMKI.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa pengamanan mudik sebaiknya tidak hanya menjadi rutinitas tahunan. Evaluasi terhadap titik rawan kemacetan, pengelolaan lalu lintas berbasis data, dan kesiapan petugas di lapangan perlu menjadi fokus utama pemerintah ke depan.
“Polri sudah berada di jalur yang tepat. Namun, pembenahan sistem dan komunikasi publik tetap penting agar pengamanan mudik dirasakan secara merata, tidak hanya di kota-kota besar, tapi juga di daerah-daerah kecil yang kerap terabaikan,” tegasnya.
Sebagai organisasi nasional yang konsisten mengadvokasi pelayanan publik, GMKI turut mendorong transparansi dalam pelaporan evaluasi pascamudik. Hal ini penting untuk terus meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.