Banda Aceh – Hingga kini polisi masih menyelidiki identitas pemotor yang tewas usai tabrakan di Jalan Malahayati, Gampong Lamnga, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Kamis (21/3/2024) sore.
Meski telah diidentifikasi dengan mengambil sidik jari korban menggunakan alat khusus bernama MAMBIS (Mobile Automatic Multi Biometric Identification System), namun data dirinya juga tak diketahui.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli melalui Kasat Lantas, Kompol Sukirno, Jumat (22/3/2024).
“Sempat diambil sidik jari oleh tim Inafis Satreskrim Polresta Banda Aceh, namun tidak ditemukan data yang bersangkutan dalam aplikasi. Karena itu, penyelidikan identitas korban tetap masih berlanjut,” ujarnya.
Ia pun mengimbau seluruh masyarakat di Banda Aceh dan sekitarnya untuk dapat mendatangi kamar jenazah RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh bila merasa kehilangan atau tidak mengetahui keberadaan salah satu anggota keluarganya.
“Kita juga akan mengecek kepemilikan motor yang digunakan korban, mungkin nanti ada pihak keluarga yang bisa dihubungi,” ucap Sukirno.
Jika nantinya dalam tiga hari identitas dan keluarga korban juga tak ditemukan, maka pihak rumah sakit biasanya akan memakamkan jenazah di pemakaman rumah sakit.
“Biasanya kalau setelah tiga hari tidak ada warga yang datang untuk menjemput jenazah di rumah sakit,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, korban tewas usai menabrak sebuah truk jungkit (dumptruck) saat melaju dari arah Kajhu menuju Neuheun dan masuk ke lajur kanan jalan.
Korban mengalami sejumlah luka termasuk luka berat di bagian kepala. Motor Supra X 125 bernopol BL 5074 JA yang dikendarai juga rusak berat. Kasus kecelakaan ini masih terus ditangani pihak berwenang.