Polisi Bekuk Pria Penyelundup BBM Bersubsidi di Subulussalam

|

DITAYANG:

Subulussalam, Tubinews – Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Subulussalam berhasil membekuk seorang pria berinisial DS (36), yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite.

Penangkapan terjadi pada Rabu, 13 November 2024, sekitar pukul 15.10 WIB, di Jalan Lintas Subulussalam-Medan, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Kapolres Subulussalam AKBP Yhogi Hadisetiawan, S.I.K., M.I.K., melalui Kasat Reskrim Iptu Abdul Mufakhir, S.H., M.H., menjelaskan bahwa kasus ini terungkap setelah tim Reserse Mobile (Resmob) Polres Subulussalam melakukan patroli intensif di wilayah hukum setempat.

BACA JUGA  Polisi Maksimalkan Pengamanan Pelabuhan Ulee Lheue Jelang Tahun Baru

“Tim Resmob melakukan patroli di Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, dan mendapati sebuah mobil pribadi yang mencurigakan. Saat dihentikan, mobil tersebut kedapatan mengangkut BBM bersubsidi jenis Pertalite secara ilegal. Sopir beserta barang bukti langsung kami amankan untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujar Abdul Mufakhir di Subulussalam. Sabtu (16/11/2024).

Dalam operasi tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk satu unit mobil Toyota Kijang warna hitam dengan nomor polisi BK 1296 EJ, 20 jerigen berkapasitas 35 liter yang masing-masing berisi 34 liter Pertalite (total 680 liter), serta satu jerigen solar dengan kapasitas serupa.

BACA JUGA  Polda Sumut gagalkan 272 kilogram ganja asal Aceh

Kasat Reskrim menambahkan bahwa modus pelaku diduga memindahkan BBM bersubsidi dari Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, ke Kota Subulussalam untuk diperjualbelikan secara ilegal.

Terduga pelaku DS dijerat dengan Pasal 55 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, sebagaimana diubah dalam Pasal 40 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.

“Ancaman hukumannya maksimal enam tahun penjara dan/atau denda hingga Rp 60 miliar,” tegas Kasat Reskrim.

BACA JUGA  Kapolresta Medan Kombes Pol Gidion Patroli Di Simpang Kesawan Cegah Kriminal