Pernyataan Wanhar Lingga Lukai Hati Insan Pers di Aceh Singkil

|

DITAYANG:

Aceh Singkil, Tubinnews.com – Pernyataan kontroversial yang dilontarkan Wanhar Lingga saat penutupan Festival Budaya Tanjung Mas di Kecamatan Simpang Kanan pada Minggu (29/12/2024) lalu memicu kekecewaan mendalam di kalangan insan pers, baik dari media online, cetak, radio, maupun televisi di Aceh Singkil.

Dalam pidatonya, Wanhar mengeluarkan pernyataan yang dianggap merendahkan profesi jurnalis. Ia menantang media untuk mengaudit penggunaan anggaran festival sebesar Rp150 juta, sembari menyebutkan bahwa pemberitaan terkait hal tersebut terlalu kecil dan tidak signifikan.

BACA JUGA  Man Kobra Ucapkan Selamat kepada Wan Marinir Ketua Baru KPA Lhok Tapaktuan

“Teman-teman media, ayo silakan diaudit. Kami tantang teman-teman media. Itu terlalu kecil terkait pemberitaan kalian tentang dana festival Rp150 juta. Waduh, terlalu kecil, Bung,” ujar Wanhar dengan nada penuh percaya diri.

Ia juga menyinggung capaian Desa Budaya Tanjung Mas yang pernah menjadi juara pertama tingkat nasional meski menghadapi keterbatasan anggaran.

“Desa Budaya Tanjung Mas ini sudah berintegritas dan berkomitmen. Kami sangat yakin atas hal itu,” tambahnya.

Tidak berhenti di situ, Wanhar juga mengajak insan pers untuk berkompetisi dalam menulis berita.

BACA JUGA  Curah Hujan Masih Tinggi, Masyarakat Sumut Diimbau Tetap Waspada

“Jadi teman-teman media, belajarlah lagi. Kalau mau tanding menulis, itupun boleh. Kalau boleh, teman-teman RRI selamat datang,” tegasnya.

Pernyataan tersebut dianggap sebagai bentuk arogansi yang menyakiti hati para jurnalis. Sejumlah insan media merasa ucapan tersebut mencerminkan kurangnya penghargaan terhadap peran media dalam menyampaikan informasi kepada publik.

Di tengah kontroversi tersebut, Wanhar juga menyampaikan apresiasi terhadap prestasi Desa Budaya Tanjung Mas. Ia menegaskan bahwa desa ini merupakan salah satu kebanggaan nasional. Pada tahun 2021, Desa Budaya Tanjung Mas berhasil terpilih oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, sebagai juara pertama budaya terbaik tingkat nasional.

BACA JUGA  Satpol PP Tertibkan Bangunan PKL di Jalan Syiah Kuala, Pedagang: Kami Hanya Cari Nafkah

“Dengan keterbatasan anggaran yang sangat minim, semangat warga Tanjung Mas dan dukungan pemerintah desa berhasil menjadikan desa ini juara nasional,” ungkap Wanhar.