Penumpang Kapal Aceh Hebat 1 Mengeluh Kehabisan Tiket Sebelum Keberangkatan

|

DITAYANG:

Simeulue // TubinNews.com // Para penumpang kapal Aceh Hebat 1 yang hendak berangkat menuju Pelabuhan Calang pada hari Kamis, 10 April 2025, mengeluhkan kehabisan tiket kapal meski sudah berusaha memesan jauh-jauh hari.

Mereka merasa kecewa karena baik tiket kelas VIP, Bisnis, maupun Ekonomi, semuanya sudah habis seminggu sebelum keberangkatan, sehingga menambah rasa frustasi pasca-Idul Fitri yang masih terasa di kalangan warga.

Salah seorang penumpang yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya terhadap sistem pemesanan tiket kapal Aceh Hebat 1 dari Simeulue menuju Pelabuhan Calang. “Kami sudah hampir seminggu memesan tiket, tetapi setelah datang ke loket, petugas memberitahukan bahwa tiket sudah habis. Kami bertanya mengapa bisa habis begitu cepat, dan kenapa pemesanan tiket tidak bisa dilakukan dengan cara yang lebih teratur,” ujarnya.

Penumpang tersebut dengan nada kesal. Ia mengungkapkan kebingungannya mengenai sistem pemesanan tiket yang tidak sepenuhnya transparan, apalagi bagi mereka yang tidak mengetahui atau tidak memiliki akses untuk memesan tiket secara online.

BACA JUGA  Gubernur Sumut Bobby Nasution Minta PKK Selaraskan Program Kerja dengan Visi dan Misi Presiden dan Kepala Daerah

Menurut penumpang tersebut, banyak orang yang hanya bisa melakukan pemesanan tiket melalui loket di pelabuhan, tanpa mengetahui ada jalur pemesanan online yang lebih cepat dan efisien. “Masalahnya, jika pemesanan online sudah penuh, kami yang tidak punya akses internet atau tidak mengerti cara pesan online jadi sangat dirugikan.

Seharusnya ada sistem yang membagi jatah tiket dengan adil, baik secara online maupun offline, agar tidak terjadi ketimpangan,” tambahnya.

Penumpang tersebut juga mempertanyakan siapa yang harus bertanggung jawab atas kekacauan ini dan ke mana mereka bisa mengajukan keluhan jika terus menerus terjadi masalah serupa.

Permasalahan ini seolah memperburuk situasi bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak familiar dengan sistem pemesanan online.

Mereka yang datang ke pelabuhan dengan harapan bisa berangkat menggunakan kapal tersebut, merasa sangat kecewa karena tidak mendapat tempat meskipun sudah berusaha jauh-jauh hari untuk membeli tiket. “Kami ini bayar uang yang sama, tetapi tidak mendapatkan pelayanan yang adil. Kalau tiket sudah habis untuk pemesanan online, kenapa kami yang datang langsung ke loket malah tidak bisa mendapatkan tiket?” keluhnya.

BACA JUGA  Dugaan Korupsi Dana Desa Lafakha Berujung Penyegelan Kantor Desa

Menyikapi hal ini, penumpang tersebut meminta kepada pemerintah daerah, khususnya pihak terkait, untuk segera melakukan evaluasi terhadap sistem pemesanan tiket kapal. “Kami berharap pemerintah daerah bisa mengevaluasi proses pemesanan tiket ini, karena kami yang belum tahu akses online merasa sangat dirugikan.

Uang kami sama dengan mereka yang memesan tiket secara online. Seharusnya tidak ada perbedaan perlakuan seperti ini,” tegasnya dengan nada marah.

Selain itu, ia juga berharap agar pemerintah daerah bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Simeulue bisa berkoordinasi dengan ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) untuk menyelesaikan masalah pemesanan tiket ini secara lebih merata. “Pihak Dishub Simeulue bisa bekerja sama dengan ASDP untuk mengatur agar distribusi tiket ini lebih seimbang antara yang dipesan online dan yang di loket. Jangan sampai hanya karena keterbatasan akses, masyarakat yang tidak tahu sistem online malah jadi korban,” tambahnya.

BACA JUGA  BPN Deli Serdang Diduga Makan Tidur, Mafia Tanah Kuasai Hutan Lindung

Menurutnya, penyelesaian masalah ini sangat penting agar tidak ada lagi penumpang yang merasa ditelantarkan. Pasalnya, banyak masyarakat yang bergantung pada transportasi kapal untuk perjalanan sehari-hari, apalagi setelah Idul Fitri, di mana permintaan tiket kapal meningkat drastis. Pemerataan pemesanan tiket menjadi salah satu kunci agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Sementara itu, pihak terkait, baik Dinas Perhubungan maupun ASDP, diharapkan segera memberikan klarifikasi dan solusi yang tepat agar permasalahan ini dapat diselesaikan dengan cepat. Masyarakat berharap agar akses untuk memesan tiket kapal bisa lebih mudah, terjangkau, dan adil bagi semua kalangan, tanpa adanya diskriminasi antara pemesan online dan offline.

Kejadian ini menjadi refleksi penting bagi pihak berwenang untuk melakukan perbaikan dalam sistem pemesanan tiket, agar seluruh masyarakat dapat menikmati fasilitas transportasi dengan layak dan tanpa ada kekhawatiran kehabisan tiket menjelang keberangkatan.

Terbaru

popular