Pemuda Aceh Timur Gagal Selundupkan Sabu ke Kendari, Terancam Hukuman Mati  

|

DITAYANG:

Banda Aceh, Tubinnews.com – Seorang pemuda asal Aceh Timur berinisial RM (27) nekat menyelundupkan satu kilogram sabu melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) dengan tujuan Kendari, Sulawesi Tenggara. Namun, aksinya digagalkan petugas Aviation Security (Avsec) bandara pada Selasa, 4 Maret 2025.

Petugas Avsec mencurigai koper biru yang dibawa RM saat pemeriksaan di area keberangkatan. Setelah dilakukan penggeledahan, ditemukan empat paket sabu di dalam koper tersebut. RM pun langsung diamankan dan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk proses lebih lanjut.

Terima Sabu dari Orang Tak Dikenal  

Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Banda Aceh yang menangani kasus ini mengungkapkan bahwa RM menerima paket sabu dari seseorang berinisial TK di pinggir jalan kawasan Beureunun, Pidie, pada Senin, 3 Maret 2025, sekitar pukul 15.00 WIB.

BACA JUGA  Dua Kurir Narkoba Asal Aceh Terancam Hukuman Mati

“Antara pelaku dengan orang yang dimaksud tidak pernah tatap muka, hanya berkomunikasi via telepon setelah dikenalkan temannya yang berinisial F,” ujar Kasat Resnarkoba Polresta Banda Aceh, AKP Rajabul Asra, dalam konferensi pers di Mapolresta Banda Aceh, Selasa (25/3/2025).

Dalam kesepakatan dengan TK, RM dijanjikan upah sebesar Rp 50 juta jika berhasil meloloskan sabu ke Kendari. Ia juga telah menerima uang jalan sebesar Rp 20 juta sebelum berangkat.

“Dia dijanjikan upah sebesar lima puluh juta rupiah, tetapi juga sudah diberi uang jalan sebesar dua puluh juta rupiah, di mana sisanya yang ikut kita amankan saat tertangkap sebesar empat koma tiga juta rupiah,” jelas AKP Rajabul Asra.

BACA JUGA  Polda Sumut Bongkar Ratusan Kasus, Sita Ratusan Kg Narkoba Dalam 2 Bulan

Dari hasil pemeriksaan, RM mengakui telah dua kali berhasil menyelundupkan sabu ke Kendari, masing-masing seberat satu kilogram. Aksi pertama dilakukan pada pertengahan Juni 2024, dan yang kedua pada awal Januari 2025.

“Masing-masing beratnya satu kilogram, diupah juga sebesar lima puluh juta rupiah. Namun yang ketiga ini yang gagal dan tertangkap di bandara. Semua dilakukan karena faktor ekonomi, butuh uang untuk kehidupan sehari-hari,” ungkap AKP Rajabul Asra.

Akibat perbuatannya, RM kini mendekam di sel tahanan dan dijerat Pasal 112 Ayat (2), Sub Pasal 114 Ayat (2), serta Sub Pasal 115 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ia terancam hukuman mati, penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat enam tahun dan paling lama 20 tahun, serta denda paling sedikit Rp 1 miliar dan paling banyak Rp 10 miliar.

BACA JUGA  BPH Migas Tolak Permintaan Penghapusan QR Barcode BBM Subsidi di Aceh

Sementara itu, polisi masih memburu dua orang lainnya, yakni TK dan F, yang diduga terlibat dalam jaringan peredaran narkotika ini.

“Berkas perkaranya sendiri sedang diteliti oleh jaksa, Insyaallah dalam waktu dekat ini akan segera kita limpahkan untuk nantinya dapat disidangkan,” pungkas AKP Rajabul Asra.

Terbaru

popular