Nelayan Kota Lhokseumawe Terima Bantuan Konverter Kit dari Kementerian ESDM dan Pertamina Patra Niaga Aceh

|

DITAYANG:

Lhokseumawe, Tubinnews – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Pertamina Patra Niaga Aceh, dengan dukungan Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Peternakan (DKPPP) Kota Lhokseumawe, menyalurkan bantuan berupa converter kit (konkit) untuk konversi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar gas (BBG). Penyerahan bantuan ini dilakukan pada Jumat (6/12/2024) dan ditujukan kepada 270 kapal penangkap ikan milik nelayan di Kota Lhokseumawe.

Bantuan tersebut dibagi ke dua wilayah, yakni 155 unit untuk nelayan di Gampong Kuala, Kecamatan Blang Mangat, dan 115 unit untuk nelayan di Gampong Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti. Program ini bertujuan untuk mendukung nelayan sasaran pada tahun 2024 agar lebih produktif dan hemat biaya operasional.

BACA JUGA  Berkah Seuribee: Program Sosial Kapolsek Banda Raya untuk Yatim dan Warga Kurang Mampu

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DKPPP Kota Lhokseumawe, A. Haris, S.Sos., M.Si., menyampaikan apresiasinya atas bantuan ini. Ia berharap, bantuan tersebut dapat memberikan dampak yang positif bagi para nelayan.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan mesin boat berbahan bakar gas yang diberikan kepada para nelayan. Dengan konversi ini, kami berharap ada dampak positif yang signifikan, terutama karena selama ini para nelayan sering mengalami kesulitan mendapatkan bahan bakar jenis pertalite,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Khaidir Isra, perwakilan dari Kementerian ESDM, mengingatkan nelayan penerima bantuan untuk memanfaatkan fasilitas ini dengan penuh tanggung jawab.

BACA JUGA  Polsek Baiturrahman Sosialisasikan Pentingnya Taati Aturan Lalu Lintas dan Bahaya Balap Liar di SMP 17 Banda Aceh

“Kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan produktivitas dan taraf hidup para nelayan, sehingga memberikan keuntungan secara ekonomi. Namun, perlu diingat, bantuan dari pemerintah harus digunakan sebagaimana mestinya dan tidak boleh disalahgunakan, apalagi dijual,” tegasnya.

Program ini diharapkan dapat meringankan beban operasional nelayan sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar, sehingga mendorong kesejahteraan masyarakat pesisir di Kota Lhokseumawe.