Majelis Seniman Aceh Gelar Pertemuan Bahas Standar Minimal Seniman Tradisi Aceh.

|

DITAYANG:

Tubinnews, BANDA ACEH — Majelis Seniman Aceh (MSA )menggelar Rapat membahas standar minimum seniman tradisi Aceh di Aula Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh, Sabtu (23/12/2023). Rapat dipimpin Ketua Majelis Seniman Aceh atau MASA, Chairiyan Ramli atau Yan Kande, dan dihadiri sejumlah seniman Aceh, Ihwanul Fitri, Razuardi Essex Thaeb Loh Angen, Zul Kande, Joe Samalanga, Fikar W Eda, Devie Matahari dan Junaidi.

Pertemuan membahas standar minimal seniman tradisi Aceh, dan diharapkan hasil rapat dapat membentuk standar yang adil dan berkelanjutan untuk mendukung seni tradisi Aceh.

BACA JUGA  Aliansi Masyarakat Aceh Gelar Aksi Bersatu Bela Palestina di Banda Aceh

Standar minimal seniman tradisi Aceh memiliki beberapa kepentingan, meliputi:

Perlindungan Hak Seniman:
Menetapkan standar minimal memastikan seniman tradisi Aceh mendapatkan pengakuan dan penghargaan yang layak atas karyanya, termasuk hak-hak ekonomi dan sosial mereka.

Kesejahteraan Seniman:
Dengan adanya standar, seniman dapat memperoleh kompensasi yang sesuai dan stabil, meningkatkan kesejahteraan mereka serta memotivasi untuk terus berkarya.

Pemeliharaan dan Pengembangan Seni Tradisi:
Standar minimal membantu menjaga keberlanjutan seni tradisi Aceh dengan memberikan dukungan finansial yang cukup untuk produksi, pelatihan, dan pemeliharaan warisan budaya.

BACA JUGA  Pj Bupati Aceh Besar Jenguk Waled Seulimuem

Peningkatan Kualitas Seni:
Dengan memiliki standar, seniman cenderung memiliki motivasi untuk meningkatkan kualitas karya mereka, memajukan seni tradisi Aceh secara keseluruhan.

Dorongan untuk Generasi Mendatang: Standar minimal menciptakan lingkungan yang kondusif untuk generasi mendatang agar tertarik dan berpartisipasi dalam seni tradisi Aceh, menjaga kelangsungan budaya.

Pentingnya standar minimal ini menciptakan fondasi yang kokoh untuk mendukung ekosistem seni tradisi Aceh secara menyeluruh.