Binjai, Tubinnews.com | Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa dan Masyarakat Bersatu (KMMB) Sumut menggelar aksi damai di depan Mapolda Sumut. Mereka mendesak agar Polda Sumut segera menangkap bos pemilik lokasi perjudian Pasar VII Cina Tandem dengan ruko dua pintu, bersebelahan dengan rumah ibadah HKBP dan wilayah Brahrang No.11 Jl.Rukam, yang diduga ber inisial AJU.
Aksi itu dilakukan Koalisi Mahasiswa dan Masyarakat Sumut, pada jum’at (3/1/2025). Dalam orasinya, mereka menyampaikan bahwa praktik perjudian masih menjamur di kota binjai.
Nilai transaksi perjudian itu pun sangat fantastis hingga mencapai ratusan juta dan bahkan miliaran rupiah.
Ketua KMMB Sumut, Sutoyo, S. H mengecam segala bentuk perjudian. Menurutnya, praktik perjudian sangat merugikan masyarakat dan merusak moral serta generasi bangsa.
“Kami mengecam segala bentuk perjudian yang merugikan masyarakat. Serta judi juga menjadi penyebab terganggunya ketertiban, ketentraman, dan keamanan. Apalagi judi jelas dan tegas dilarang oleh semua agama,” kata Sutoyo.
Selain itu, dalam pernyataan sikapnya Sutoyo mendesak Kapolda Sumut untuk segera menangkap pengelola tempat judi, Inisial AJU yang telah berulang kali muncul dalam pemberitaan.
“Mendesak Kapoldasu dan jajaran untuk segera menangkap pengelola dan pemilik tempat perjudian, guna diproses sesuai hukum yang berlaku,” sebut Sutoyo.
Dalam hal ini, para mahasiswa mendukung langkah Polda Sumut memberantas segala bentuk perjudian. Apalagi, tempat tersebut pernah dilakukan penggerebekan walaupun hingga saat ini diduga masih tetap beroperasi.
” Kita sangat dukung polda sumut untuk berantas perjudian dikota binjai karna lokasi perjudian tersebut sudah pernah dilakukan pengrebekan dan bahkan penyegelan dibantu oleh warga, namun hingga saat ini menjadi tanda tanya kenapa perjudian sebesar itu pemilik tidak pernah ditangkap yang tidak lain dan tidak bukan digadang-gadang masyarakat adalah milik AJU,” ujar Sutoyo.
Sutoyo pun meminta kepada kapolda sumut untuk mengevaluasi kinerja polres binjai yang hari ini diduga adanya pembiaran dan bahkan diduga ada oknum dari polres binjai yang berkomunikasi bebas dengan pemilik tempat-tempat perjudian dikota binjai serta meminta kepada masyarakat kota binjai agar tidak terpancing dengan kabar hoax yang berisi fitnah keji dan tidak bertanggung jawab atas mendiskreditkan Kapolda Sumut dan jajarannya yang seolah-olah mendukung praktek perjudian namun mapolres binjai yang harus dievaluasi atas kinerja nya selama ini memberantas perjudian.
Kepolisian Resort Binjai, Kapolresta Binjai hingga kini belum menanggapi adanya konfirmasi awak media membuat terhambatnya edukasi terhadap masyarakat sesuai dengan program presiden Prabowo Subianto.(Red)