Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Menutup Pentas Seni Sastra Aceh

|

DITAYANG:

Banda Aceh – Dinas kebudayan dan pariwisata Aceh menutup pagelaran pentas seni sastra Aceh yang bertajuk ” Narit Maja”

Pagelaran pentas seni sastra Aceh ini berlangsung selama dua hari mulai tanggal 11-12 juni 2024 di Area Taman Seni dan budaya Aceh.

Pentas seni sastra Aceh yang bertema ” Narit Maja” menampilkan berbagai seni sastra yang ditampilkan oleh para seniman di Aceh, di antarnya Dialog Sastra Aceh “Narit Maja” oleh Fauzan Santa dan Nab Bahany AS.
-Teater Rongsokan – “Banda U Malak”
– ⁠Medya Hus – “Suloh Indatu”
– ⁠Fuadi S Keulayu Ft Vandols “Dialogia Lampoh Jirat”
– ⁠KOSMA “Syair Perahu Hamzah Fansuri”
– ⁠Seni Lakuni & Canang Group Gayo “ Mak Na Saja”
– ⁠Zulfikar Kirbi Ft Syam “ Hikmah Sepotong Bulan” dan
– ⁠Isma & Wira Violin “ Wanita dari Lampadang”.

BACA JUGA  Masyarakat Aceh Serentak Sujud Syukur atas Kemenangan Prabowo-Gibran

Penampilan para seniman sastra tersebut menghipnotis para pengunjung Taman seni dan Budaya Aceh.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal yang diwakilo oleh Kepala Bidang (Kabid) Bahasa dan Seni  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Nurlaila Hamjah menutup secara resmi acara pagelaran seni sastra Aceh yang bertema ” Narit Maja” dengan membaca beberapa pantun.

Salah seorang seniman Tradisi Medya Hus
menyambut baik dengan pagelaran seni sastra tersebut, dirinya juga berharap Pentas Seni Sastra Acèh, perlu diadakan berjenjang, dan perlu adanya semacam Pendidikan khusus di Muatan Lokal di dunia pendidikan, karna Seni Sastra dan Narit Maja menjadi Rujukan dalam memberi pelajaran kepada generasi, banyak peribahasa yang Satu kata tapi banyak nilainya,misalnya :

BACA JUGA  Relawan Bara Deklarasikan Dukungan untuk H. Mukhlis Basyah sebagai Calon Bupati Aceh Besar

Narit Sikrak Sikatoë,
Meu asoë meu makna,

Buet bèk walanca walan cé,
Awai buet dudoe piké,

Jadi Sastra Narit Maja, perlu banyak cara untuk memasyarakatkan kembali seperti sering ada kegiatan seperti ini, ada dialog khusus, juga ada lomba pidato menggunakan bahasa Sastra Hadih Maja, mengkin dengan ada kepedulian semacam itu baru generasi mengenal kembali Kearifan lokal ini sebagai nilai peradaban yang redup bersinar kembali,” ujar Medya Hus selaku Seniman Tradisi Aceh.

BACA JUGA  Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Pos Lampu Merah Taman Riyadhah Lhokseumawe