Samosir, Tubinnews.com Desakan untuk mencopot Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Tetti Naibaho, semakin kencang menyusul sejumlah kritik yang menyebutkan lemahnya pengelolaan sektor pariwisata di wilayah tersebut. Salah satu masalah utama yang memicu polemik adalah konflik antara pengelola jetski dan pihak dinas, yang berbuntut laporan ke pihak kepolisian.
Tokoh masyarakat sekaligus Wakil Ketua Jajajaran Wartawan Indonesia (JWI) Pusat, Budi Napitu, menilai Tetti gagal membangun komunikasi efektif dengan para pelaku wisata. Menurutnya, minimnya pembinaan dan sosialisasi membuat potensi wisata Danau Toba yang besar tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
“Pariwisata adalah ujung tombak perekonomian daerah. Jika komunikasi dengan pelaku wisata buruk, konflik seperti ini tidak bisa dihindari. Ini jelas menunjukkan lemahnya kepemimpinan di sektor ini,”ujar Budi.
Ia menambahkan bahwa pengelolaan pariwisata membutuhkan pemimpin yang mampu merangkul semua pihak serta menciptakan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha.
“Danau Toba sudah dikenal secara nasional dan internasional. Namun tanpa kepemimpinan yang kuat, kemajuan hanya menjadi wacana,”tegasnya.
Konflik yang melibatkan pengelola jetski menjadi sorotan utama. Menurut Budi, kisruh ini berpotensi merusak citra Samosir sebagai destinasi wisata unggulan.
“Masalah ini tidak hanya merugikan pengusaha lokal, tetapi juga mempengaruhi kenyamanan wisatawan,” tambahnya.
Sejumlah warga dan pelaku usaha pun turut menyuarakan kekecewaannya. Mereka berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas, termasuk mengganti kepala dinas dengan figur yang lebih kompeten.
Hingga saat ini, pihak Pemkab Samosir belum memberikan tanggapan resmi terkait desakan masyarakat, sementara Kadis Pariwisata Tetti Naibaho belum memberikan klarifikasi atas kritik yang dialamatkan padanya.
Warga berharap agar ke depan pelayanan pariwisata lebih baik, dengan dinas terkait meningkatkan pembinaan dan menjaga hubungan baik dengan pelaku usaha.
“Tamu adalah raja. Jika kita tidak mampu memberikan pelayanan terbaik, jangan harap wisatawan mau kembali,” ujar salah satu pelaku usaha wisata di Samosir.
Desakan untuk perbaikan pengelolaan pariwisata di Samosir terus bergulir dengan harapan perubahan segera terwujud demi kemajuan daerah.(Red)