Simalungun, Tubinnews.com | Minat wisatawan untuk berkunjung ke destinasi unggulan Sumatra Utara, Danau Toba, dilaporkan mengalami penurunan drastis pada awal tahun 2025.
Penurunan ini disinyalir akibat buruknya pelayanan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta Dinas Perhubungan yang mengakibatkan antrean panjang kendaraan di badan jalan tanpa adanya kejelasan waktu tunggu.
Situasi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan wisatawan, tetapi juga berdampak langsung pada aktivitas harian masyarakat sekitar.
Warga mengeluhkan macetnya akses menuju beberapa daerah strategis di sekitar Danau Toba karena kendaraan yang terpaksa berjejer di jalan menunggu giliran penyeberangan.
Gubernur Sumatra Utara terpilih harusnya menyoroti permasalahan ini sebagai evaluasi penting bagi pemerintah provinsi sumatra utara untuk memanggil pihak terkait demi mencari solusi konkret agar pelayanan transportasi di kawasan Danau Toba dapat ditingkatkan, sehingga wisatawan merasa nyaman dan aktivitas warga tidak terganggu.
Pentingnya pembenahan dinas perhubungan dan infrastruktur penunjang pariwisata agar Danau Toba tetap menjadi salah satu tujuan wisata unggulan nasional dan internasional.
Pemerintah provinsi harusnya melakukan audit terhadap pelayanan KSOP dan Dinas Perhubungan sebagai langkah awal untuk memastikan perbaikan segera terealisasi.
Dengan kondisi ini, masyarakat berharap adanya perubahan signifikan yang mampu mengembalikan citra positif Danau Toba sebagai destinasi wisata favorit di Indonesia.
Sebelumnya banyaknya kejadian dialami wisatawan mulai dari adanya dugaan permainan penyebrangan hingga pungutan liar di kawasan pelabuhan ajibata hingga viral di media sosial.
Ini menjadi perhatian serius awak media dan kalangan wisatawan dan masyarakat untuk kedepan lebih baik.( Red)