Sinabang, Tubinnews – Budidaya lobster dan ikan kerapu menjadi salah satu prioritas Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh. Pasalnya, usaha ini memiliki kepastian pangsa pasar yang stabil baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Ada kepastian pasar yang stabil tingkat nasional dan regional. Maka ke depannya kita fokus dan prioritaskan untuk program usaha sumber daya alam (SDA) laut,” kata Kepala DKP Kabupaten Simeulue, Carles, Selasa (23/4/2024).
Pihak DKP Simeulue akan memanfaatkan potensi geografis keberadaan sejumlah teluk yang ada di wilayah kepulauan untuk penempatan fasilitas usaha budidaya lobster dan ikan yang menggunakan alat jenis Keramba Jaring Apung (KJA).
Carles menyebutkan, total luas teluk yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya laut adalah 11.663 hektare. Dengan luasan tersebut nantinya pengembangan perikanan budidaya itu akan berorientasi pada ekspor komoditas jenis ikan kerapu dan lobster.
“Ke depan akan kita prioritaskan pengembangan budidaya laut dengan spesies lokal yang bisa kita ekspor karena nilai ekonomis tinggi,” ucapnya seraya menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam program ini.
Carles menyebut pulau Simeulue memiliki potensi untuk pengembangan usaha budidaya ikan dan lobster dengan menggunakan fasilitas jenis KJA di sejumlah teluk yang ada di wilayah kepulauan, yakni Teluk Sinabang di Kecamatan Simeulue Timur, dengan luas 2.769 hektare.
Kemudian teluk di Kecamatan Teluk Dalam dengan 5.438 hektare, selanjutnya di Kecamatan Simeulue Barat yakni Teluk Sibigo 1.527 hektare, Kecamatan Alafan memiliki dua teluk, yakni Teluk Lewak dengan luas 675 hektare dan Teluk Langi dengan luas 1.227 hektare.
“Dari kelima teluk yang ada itu, nantinya mampu menampung sekitar 700 unit KJA untuk usaha budidaya ikan dan lobster,” jelasnya.